Senin, 17 Desember 2007

GAYA HIDUP SEHAT (bagian IV)

BACK TO NATURE DAN MAKANAN ORGANIK
(belum selesai)

GAYA HIDUP SEHAT (bagian III)

HIDUP SEHAT DENGAN BEROLAHRAGA
(belum selesai)

GAYA HIDUP SEHAT (bagian II)

PUASA DAN KESEHATAN

''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.'' (QS Al Baqarah [2]: 183). Dan, andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (QS Al-Baqarah [2]: 184).
“Abu Umamah: ''Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu.'' Maka Rasulullah bersabda, ''Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa.'' (HR Imam Nasaa'i)
Apakah Tujuan Saya Berpuasa?
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau la'allakum tattaqun kepada Allah SWT. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Saw. misalnya, "Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu daripuasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga." Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa "Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan."
Di sisi lain, dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, "Semua amal putra-putri Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya."
Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik. Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri. Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum dan makan? Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki keinginan untuk makan atau minum pada saat-saat tertentu dari siang hari puasa? Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan keinginan itu? Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia dapat saja bersembunyi dari pandangan mereka. Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya demi karena Allah Swt. Demikian antara lain penjelasan sementara ulama tentang keunikan puasa dan makna hadis qudsi di atas.
Lalu apa hubungannya dengan kesehatan?
Kesehatan jiwa dan raga merupakan salah satu hikmah dari perintah puasa. Kesehatan mejadi sebuah konsekuensi logis berpuasa. Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah melalui rasul-rasul-Nya, diantaranya membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus dipatuhi manusia muslim. Peraturan ini tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang kesehatan. Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya : “Puasalah kalian, maka kalian sehat.”
Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus sehat serta menjelaskan tujuan hidup kita di dunia. Tentang tujuan hidup manusia Allah berfirman :
“ Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.”(QS. Adz-Dzariyaat : 56)
Sabda Rasulullah SAW :
“Mohonlah kepada Allah keselamatan dari penyakit dan bala, sesungguhnya tiada suatu pemberian Allah sesudah iman yang ebih baik dari keselamatan.” (HR. Ibnu Majah)
Ibadah secara umum berarti setiap aktifitas/kerja/amal yang baik dari seseorang yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk agama dan diniatkan karena Allah semata.Dari batasan di atas dapat dipahami bahwa dalam Islam tidak ada pembatasan amal/pekerjaan seseorang untuk bersifat dunia semata atau ukhrowi semata. Shaum sebagai salah satu rukun Islam yang ketiga, memberikan kontribusi yang jelas bagi kesehatan ataupun etos kerja seseorang, asalkan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat.
Para ilmuan telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak kejiwaan yang dibawa oleh syariat seperti shalat, puasa, kasih sayang dan sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada sel-sel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh lainnya. Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang mengagumkan yang menambah keimanan mereka, sehingga menjadi tekun beragama dan teguh menjalankan syariat-syariat-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah :
“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para ulama (cendekiawan).” (QS. Al-Fathir : 28)
Bagaimanakah pengaruh puasa terhadap kesehatan?
Puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan, antara lain:
Pemeliharaan Tubuh dari sisa-sisa dan kelebihan zat tubuh dan sel Dalam keadaan puasa tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan. Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka jaringan-jaringan tertentu mulai digunakan. Bagian tubuh yang paling pertama digunakan adalah bagian yang terlemah atau sakit seperti jaringan meradang atau pernanahan. Dari jaringan tersebut yang pertama diproses adalah jaringan yang rusak atau telah tua, untuk selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang sel-sel yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit dan memberi kesempatan kepada peremajaan sel-sel.
Melindungi manusia dari penyakit gula. Pada waktu puasa kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan kelenjar pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi kelenjar ini adalah untuk menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula menjadi glikogen yang disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.
Menyehatkan sistem pencernaan. Di waktu puasa, lambung dan sistem pencernaan lainnya akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai dengan 14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan berlebihan.
Puasa mengurangi berat badan yang berlebih. Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan . Secara ilmiah diketahui bahwa rasa lapar tidaklah karena kekosongan perut semata tapi juga karena dipengaruhi penurunan kadar gula dalam darah. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk berbuka dengan sesuatu yang manis-manis terlebih dulu agar tidak makan yang berlebihan setelahnya. Dengan demikian tidak menghilangkan hikmah puasa yang mengharuskan hemat dan zuhud.
Adakah pengaruh puasa terhadap kejiwaan?
Keyakinan/keterlibatan pribadi. Hal ini penting bagi seseorang untuk dapat menghayati dan merasakan reward dan mendukung motivasi melakukan puasa tersebut. Di sini yang penting bukan hanya aspek kognitif tetapi juga penghayatan emosional. Makna ibadah puasa dalam menuju ketaqwaan tidak akan ada artinya bila tidak diyakini dan dilaksanakan. Niat bukanlah sekedar ucapan, akan tetapi pernyataan yang menunjukkan penghayatan menyeluruh.
Pengulangan dari pengalaman. Salah satu proses pembentukan/perkembangan kepribadian yang penting adalah proses belajar. Faktor penting agar apa yang dipelajari menjadi bermakna dalam perubahan perilaku seseorang adalah pengulangan pengalaman yang disertai faktor pendukung lainnya. Pengalaman menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan segala persyaratannya (menahan berbagai dorongan nafsu dan amarah, dsb) yang diulang setiap hari selama satu bulan penuh dan diulang kembali setiap tahun, bila dimulai dengan niat dan kesiapan iman akan merupakan suatu proses belajar yang efektif dan efisien dalam menuntun perilaku dan disiplin diri
Bagaimanakan hubungan puasa dengan kesehatan menurut para ilmuwan Barat?
Menurut acuan teori yang logis konseptual, berikut hasil eksperimen atau riset di Barat, ternyata ibadah puasa sangat potensial untuk mencekal berbagai penyakit atau mempercepat proses (katalisator) penyembuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara teratur mampu mengendalikan stress sehingga tak heran jika terapi puasa ini berkembang peminatnya dan cukup populer di Eropa dan Amerika Serikat, karena berbagai penyakit berat akibat pengaruh stres berkepanjangan bisa dicekal atau dipercepat proses penyembuhannya di samping upaya medis.
Di klinik dekat Pyrmont, Jerman, dr. Otto Buchinger dan kawan-kawan telah banyak menyembuhkan pasien dengan terapi puasa. Penyembuhan meliputi penyakit fisik dan kejiwaan, sehingga bisa dikatakan sebagai psiko-fisio terapi. Setelah para pasien dirawat secara medis selama sekitar 2 - 4 minggu dan berdisiplin puasa, ternyata mereka lebih cepat sehat dan segar kembali baik fisik maupun mentalnya. Juga lebih bergairah hidup. Berbagai penyakit, antara lain penyakit kardiovaskuler, ginjal, kanker, hipertensi, depresi, diabetes, maag dan insomania, juga dapat disembuhkan.
Dr. Yuli Nekolar dari Moscow Institute of Psychiatry pun melaporkan hasil risetnya bahwa upaya penyembuhan secara medis yang disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan lebih cepat. Hal ini juga telah dibuktikan kehandalannya oleh para pasien yang menjalani terapi puasa itu di sejumlah klinik Health Spa di Amerika. Meski cara berpuasa di klinik itu tak persis sama dengan praktek puasa Ramadhan, tapi dasar fisiologi dan biokimia yang terjadi dalam tubuh pada prinsipnya sama.
Apa yang harus saya hindari ketika berbuka puasa atau sahur?
Hal yang perlu diwaspadai pada saat buka dan sahur adalah perilaku makan/minum "balas dendam" atau "menabung makanan". Yaitu makan atau minum apa saja secara berlebihan. Akibatnya, tubuh cepat lelah, ngantuk, dan kurang gairah kerja. Dampak lebih jauh akibat makan berlebihan adalah tubuh tidak bugar dan mudah terserang penyakit gizi lebih, seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung, atau sering disebut penyakit degeneratif.
Namun, dalam kesederhanaan makanan pembuka puasa, perilaku makan/minum secukupnya, tidak berlebihan, justru terkandung kenikmatan sekaligus manfaat gizi dan kesehatan tubuh. Hal ini tentu saja akan dirasakan oleh mereka yang dapat menerapkan ajaran puasa dan kesederhanaan dalam perilaku hidupnya sehari-hari.
BAHAN BACAAN:
Anonimous.2006. Puasa Menurut Al-Qur’an. (Online). (http://www.dzikir.org/b_puasa.htm). Diakses tanggal 2 Desember 2006
Ardiansyah, Dian. 2006. Puasa dan Kesehatan Jiwa. (Online). (http://kecubung6.com/index.php). Diakses tanggal 5 Desember 2006.
Budiyanto, MAK. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan IV. UMM Press. Malang
Firmansyah, M. Adi. 2004. Kesehatan: Puasa dan Kesehatan Tubuh. (Online). Asy-Syifaa' ONLINE. (http://www.members.lycos.co.uk/foxapin12/modulesphp?)
Harli, Mohamad. 2001. Manfaat Gizi dan Kesehatan Makanan Pembuka Puasa. Kompas edisi Sabtu, 24 November 2001
Muhamad, Kartono. 2000. Ceramah Ramadhan: Puasa dan Kesehatan. Pesantren Virtual. Dimuat Minggu, 17 Desember 2000
Sadili, Muhtar. 2006. Puasa dan Kesehatan. (Online). (http://kecubung6.com/index.php). Diakses 5 Desember 2006.
Soekirno. 1998. Puasa Dan Pengendalian Stres. Majalah Intisari. Edisi Desember 1998.

GAYA HIDUP SEHAT (bagian I)

MAKAN BERSAMA RASULULLAH
Bagaimanakan pola makan Rasulullah SAW?
Jika kita mengamati pola makan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka kita akan dapati bahwa beliau mengumpulkan beberapa aspek, diantaranya aspek faidah, kenikmatan dan penjagaan terhadap kesehatan, seperti yang ditetapkan oleh ilmu kedokteran baik dulu maupun sekarang, bahwa mengkonsumsi makanan secara berlebihan akan mengakibatkan berbagai penyakit, dan beliau tidak pernah makan hingga kekenyangan, beliau bersabda:
بحسب ابن آدم لقيمات يقمن صلبه
"Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)”
Akan tetapi manusia secara tabiat enggan untuk menkonsumsi makan dengan pola ini dan mungkin kebanyakan kita tidak mampu untuk melakukannya, jika demikian keadaannya, maka diperbolekan makan tapi hendaknya jangan melebihi sepertiga dari perut kita, sebagaimana sabda beliau:
فإن لم يكن فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه
"Jika tidak bisa demikian, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas". (HR Ahmad [16735], Ibnu Majah [3349], dan Al-Hakim [4/367]. Hadist Hasan)
Bagaimanakah Ibnul Qayyim rahimahullah membagi tingkatan makanan?
Ibnul Qayyim rahimahullah membagi tingkat makanan menjadi tiga tingkatan:
1. Tingkat kebutuhan: yaitu seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
"Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang rusuknya"
Jika tidak mampu menahan dirinya untuk menkonsumsi lebih maka ia berpindah ke tingkat berikutnya yaitu
Tingkatan cukup: yaitu mengisi sepertiga perutnya untuk untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas, dan hikmah dibalik itu dikarenakan perut kita mempunyai kapasitas yang sangat tebatas dan jika semuanya dipenuhi dengan makanan maka maka tidak ada tempat lagi untuk minum dan sulit benafas
Adapun tingkat ketiga adalah tingkat berlebihan: tingkat ini bisa membahayakan dirinya tanpa ia sadari, dan hal ini banyak dialami oleh kita, dan kebanyakan orang yang terjangkit penyakit gula, depresi, kegemulkan, jantungan dan struk tidak lain adalah disebabkan karena mereka tidak mengatur pola makan mereka dengan baik, serta berlebihan dalam makan dan minum.
Terkait dengan etika dan adab makan, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim membagi menjadi tiga bagian yaitu adab sebelum makan, adab ketika makan dan adab sesudah makan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan Ustadzah Fahd At Tuwim serta Dr Muhammad Faiz Almath. Berikut ini beberapa ringkasan tata cara dan adab makan yang dianjurkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam,
Hendaknya mencari makanan dan minuman yang thayyib (halal lagi tidak menjijikkan, bergizi dan tidak pula kotor) baik dengan mengusahakan dari cara yang halal lagi bersih dari noda-noda haram yang syubhat. Ini berdasarkan firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 172 yang telah disebutkan terdahulu.
Membaca basmalah (بسم الله) sebelum makan, dan jika lupa maka membaca:
بسم الله أوله وآخره
"Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya" (HR Abu Daud [3767] dan At-Tarmidzi [1858])
Duduk dengan baik tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung sehingga makanan akan turun dengan sempurna. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah melarang kita untuk makan sambil bersandar
. قال رسول الله صلى الله علية وسلم ((لا آكل متكئاً)) رواه البخاري...
Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar"(HR. Al-Bukhari [5398]
Mencuci tangan sebelum makan, sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Menggunakan tangan kanan (Hr. Al-Bukhari [5376] dan Muslim [2022]
Bersikap sederhana dan tidak berlebih-lebihan ketika makan (HR Ahmad [16735], Ibnu Majah [3349], dan Al-Hakim [4/367]. Hadist Hasan)
Memulai makan dari yang dekat (HR Al-Bukhari, Muslim [At-Tirmidzi: 1805])
Tidak banyak bicara ketika sedang makan
Disunnahkan untuk makan secara berjamaah dan tidak berpencar sendiri-sendiri,karena jamaah akan mempererat persaudaraan dan menyebabkan turunnya barokah pada makanan kita (HR Abu Daud [3764] dan At-Tirmidzi)
Ketika makan berjamaah dalam satu tempat makan maka jangan mengembalikan apa yang tersisa ditangan ke tempat makan, akan tetapi ambilah suapan yang sedikit hingga tidak bersisa
Tidak mengeluarkan suara keras ketika mengunyah makanan, karena hal itu mengganggu orang lain.
Jangan mengawasi dan melihat-lihat orang yang sedang makan, karena hal itu mengganggu perasaan mereka, dan mengurangi selera makan.
Tidak menyisakan makanan dipiring, bahkan kita dianjurkan untuk membersihkan tangan dan jari-jari kita dengan mulut ketika selesai makan,dan jika ada makanan yang jatuh supaya dipungut dan dibersihkan kemudian dimakan (HR. Abu Daud [3847] dan At-Tirmidzi, Muslim [2035])
Membaca hamdalah dan doa setelah makan :
الحمد الله الذي أطعمني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة
Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menganugerahkannya kepadaku tanpa susah payah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim [Abu Daud: 4023, At-Tirmidzi: 3458, Ibnu Majah: 3285]).
14. Mencuci tangan setelah makan.
Inilah beberapa tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam makan dan minum.
SUMBER BACAAN:
At-Tuwim, Fahd. Pola Makan Rasulullah SAW. (Online). (http://www.islamhouse.com/id/modules.php?name=News&new_topic=1). Diakses tanggal 2 Desember 2006.
Ad-Dihami., Ali bin Muhammad. 2005. Mengendalikan Hawa Nafsu: Upaya Meraih Ridha Allah. Qisthi Press. Jakarta.
Al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir. 1999. Minhaajul Muslim (Pedoman Hidup Seorang Muslim). Cetakan VI. Maktabul ‘Ulum wal Hikam. Madinah
Almath, Muhammad Faiz. 2005. 1100 Hadist Terpilih: Sinar Ajaran Muhammad. Cetakan XXI. Gema Insani Press. Jakarta.

HARGA MAHAL DARI GAYA HIDUP KITA (bagian III)

MENGUAK TABIR VEGETARIAN

Apakah yang dimaksud dengan vegetarian?
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Istilah vegetarian diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya).
Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno. Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras.
Bagaimanakah vegetarian di Indonesia?
Gaya hidup veggie, bukan hal yang asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan menurut sejarah sudah sejak zaman Kerajaan Sriwijaya gaya hidup seperti ini sudah ada. Perkembangan zaman, malah justru meningkatkan jumlah penganut pola makan non unsur hewani ini. Kini, pola vegetarian semakin banyak digemari kalangan masyarakat, mulai menengah ke atas hingga ke bawah. Berbagai alasan mereka lontarkan untuk menjelaskan mengapa pola hidup seperti itu yang mereka pilih. Jumlah penganut pola vegetarian hingga kini memang tidak bisa ditentukan dengan pasti, karena tidak ada sensus yang ditujukan untuk kepentingan tersebut. Akan tetapi, diperkirakan mencapai puluhan ribu orang di seluruh Indonesia menetapkan pilihannya dengan hanya memakan sayuran dan buah-buahan. Bahkan kini sudah ada perkumpulan vegetarian, seperti Keluarga Vegetarian Maitreya Indonesia (KVMI).
Apa saja alas an untuk menjadi seorang vegetarian?
Ada banyak alasan untuk menjadi vegetarian:
Ada yang berniat untuk mengurangi penderitaan dan pembunuhan terhadap binatang.
Ada yang berniat untuk membersihkan tubuh dari segala kekotoran dan hawa negatif makanan yang bukan vegetarian.
Ada yang bertujuan demi kesehatan.
Ada yang bertujuan untuk menguasai hawa nafsu dan keinginan.
Ada berapa jenis vegetarian?
Sebenarnya ada banyak jenis vegetarian. Dalam American Dietetic Association disebutkan ada tiga yaitu sebagai berikut:
Pertama, lacto ovo vegetarian adalah individu dengan pola konsumsi makanannya mengandung biji-bijian, serealia, sayuran (termasuk umbi-umbian), buah-buahan, kacang-kacangan, susu, telur, dan produknya.
Kedua, lacto vegetarian adalah sama dengan lacto ovo vegetarian, perbedaannya terletak pada lacto vegetarian tidak mengonsumsi telur.
Ketiga, vegan atau vegetarian total, yakni vegetarian murni di mana individunya sama sekali tidak mengonsumsi unsur hewani dan semua produk hewani. Tipe ini adalah tipe vegetarian yang pada umumnya karena aliran kepercayaan.
Bagaimana kecukupan gizi orang vegetarian?
Kalsium merupakan unsur penting untuk kekuatan tulang dan gigi dan terdapat banyak pada sayuran berdaun hijau atau kacang-kacangan. Mengonsumsi vitamin D juga akan sangat membantu dalam penyerapan kalsium. Sedangkan untuk pemenuhan vitamin dan mineral, sangat mudah untuk dipenuhi oleh makanan yang berasal dari sayuran dan buah-buahan.
Telah diketahui banyak orang bahwa manfaat diet ini sangat besar. Bukan hanya untuk menghindari kegemukan, namun juga bisa mencegah penyakit-penyakit tertentu. Pada beberapa penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa seorang vegetarian umumnya mempunyai risiko indeks massa tubuh, kadar kolestrol darah, dan tekanan darah yang lebih rendah daripada nonvegetarian. Hal ini memungkinkan risiko obesitas, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes lebih kecil. Demikian juga risiko kanker prostat dan konon lebih kecil. Mengingat konsumsi antioksidan dan serat yang tinggi.
Orang yang diet vegetarian pada umumnya mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang rendah. Akan tetapi, memiliki serat magnesium, kalium, folat, dan antioksidan seperti vitamin C dan E serta zat fitokimia yang tinggi. Sehingga mereka bisa menghindari beberapa risiko penyakit berbahaya.
Fitokimia adalah zat atau substansi nongizi yang aktif secara biologis dan terkandung dalam tumbuhan secara alamiah, misalnya karotenoid pada wortel dan isoflavon pada kedelai.
Adakah bahaya vegetarian bagi tubuh kita?
Vegetarian yang tidak mengonsumsi hewani dan hasil olahannya memang akan kehilangan zat-zat gizi yang terdapat pada hewani tersebut. Kandungan zat seperti protein, vitamin B12, kalsium, seng, Fe, vitamin D, riboflavin, vitamin B1, yodium, asam lemak omega 3 dan asam amino essensial yang banyak dimiliki bahan makanan unsur hewani, mungkin tidak dapat terpenuhi oleh mereka yang vegetarian. Kondisi ini memungkinkan risiko penyakit akibat kekurangan zat-zat itu rentan muncul.
Bagaimana mengatasi permasalahan vegetarian tersebut?
Pada prinsipnya, bagi vegetarian untuk menjaga kesehatannya harus tetap berpegang teguh pada menu seimbang. Menu seimbang dalam hal ini adalah menu yang terdiri dari bahan makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air serta serat. Bila vegetarian ini direncanakan dengan menu makanan yang baik dan memenuhi kebutuhan energi serta zat gizinya, maka tidak akan menimbulkan risiko penyakit atau kekurangan zat gizi tertentu
Kekurangan gizi dapat diatasi dengan mengkombinasikan beberapa bahan makanan yang mengandung zat-zat tersebut misalnya, protein dapat dipenuhi dari kentang, gandum, nasi, brokoli, bayam, tahu, atau tempe. Meskipun vegetarian hanya bisa memakan protein nabati, namun mereka juga bisa memenuhi kebutuhan protein dengan lengkap melalui gabungan dan variasi makanan. Kita juga bisa memadukan dua jenis protein nabati untuk mendapatkan protein lengkap itu. Contohnya mengombinasikan roti plus selai kacang, nasi plus capcay, atau sereal dengan susu kedelai.

SUMBER BACAAN
Budiyanto, MAK. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan IV. UMM Press. Malang
Mangels, Reed. 2006. Vegetarian Nutrition for Teenagers. The Vegetarian Resource Group (www.vrg.org)
Nursanti, Ari. 2006. Hidup Sehat Ala Vegetarian. Harian Pikiran Rakyat. Edisi Selasa, 04 Juli 2006
Prakasa, Wisnu. 2001. Menjadi Vegetarian. Dharma Center 'Bunda Mulia' Jakarta. (Online). (http://www.goldenmother.org/). Diakses tanggal 2 Desember 2006.
Wikipedia Indonesia. 2006. Vegetarian. (Online). (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vegetarian&action=edit&section=1). Diakses tanggal 2 Desember 2006

HARGA MAHAL DARI GAYA HIDUP KITA (bagian II)

MEROKOK DAN UPAYA BUNUH DIRI PELAN-PELAN
Bagaimanakah asal-usul rokok?
Amsrong (1982) mencatat sejarah rokok sebagai berikut:
Rokok mempunyai sejarah panjang dan sangat bervariasi. Para arkeolog telah menggali sisa-sisa perlengkapan aneh untuk merokok dari zaman Romawi-Yunani. Orang kulit merah Indian telah menggunakan pipa sebagai upacara sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad pertengahan, orang-orang Inggris merokok sejenis ramuan tumbuhan yang dianjurkan dokter mereka untuk mengobati penyakit.
Pada tahun 1942, Christoper Columbus menulis bahwa di Kepulauan Bahama ia melihat seseorang yang memakai kano sambil menghisap sejenis “daun kering” yang tampaknya sangat populer waktu itu. Amerigo Vespucci, melaporkan telah melihat orang mengunyah tembakau di Venezuela pada akhir abad ke-15. Pemakaian tembakau pada waktu itu dianggap sebagai kebiasaan aneh dari orang “kurang beradab” yang tinggal di daerah terpencil. Kebiasaan merokok di Negeri Inggris dikenal seabad kemudian ketika Sir Walter Raleigh diberi kiriman daun tembakau oleh Sir Francis Drake dari Amerika disertai petunjuk cara pemakaiannya. Merokok menjadi populer di Inggris selama 100 tahun berikutnya dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa.
Seorang dokter di London pada pertengahan tahun 1600-an menulis sebuah buku yang penuh dengan usulan aneh tentang cara memakai tembakau sebagai obat. Hal itu merupakan salah satu dari keputarbalikan dalam sejarah tentang para dokter yang begitu semangat tentang tembakau pada awal mulanya. Merokok juga menjadi populer karena alasan pertanda kecanggihan dan kejantanan karena dihubungkan dengan kehidupan yang keras dan menarik dari para penjelajah yang pertama-tama menulis tentang tembakau.
Berabad-abad kemudian, peperangan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bagaimana kebiasaan merokok telah berubah dan penyebarannya dari suatu negara ke negara lainnya. Pada akhir abad ke-19, rokok dibuat dengan mesin yang dapat menghasilkan ribuan batang dalam setiap menit. Secara tiba-tiba rokok sudah dibuat siap pakai, dibungkus dalam bungkusan yang rapi, dan mudah diperjualbelikan seperti permen.
Selama perang dunia kedua, merokok menjadi pemandangan umum di mana-mana. Hal itu terjadi hingga sekarang. Masalahnya adalah bahwa merokok menjadi semacam gengsi sebelum orang menyadari tentang betapa besar bahaya merokok itu.
Bahan berbahaya apa yang terkandung dalam asap rokok?
Dari berbagai penelitian, sekarang kita mengetahui bahwa asap tembakau mengandung:
Nikotin, yaitu bahan kimia berminyak yang tidak berwarna, merupakan salah satu racun paling keras yang dikenal. Jika kita menyuntikkan jumlah nikotin yang terkandung dalam sebuah cerutu kepada seorang pria yang berpostur sedang maka ia akan mati dalam beberapa menit.
Tar tembakau, yaitu massa lengket berwarna kecoklatan. Ini merupakan asap yang terbetuk dari puluhan ribu lebih zat kimia dan gas sampingan dan bilamana asap ini menjadi dingin, beberapa diantaranya berubah menjadi cairan. Cairan ini bergabung dengan cairan lain membentuk tar. Tar dapat dibentuk dari berbagai campuran bahan kimia dan gas, namun tidak pernah terdapat kurang dari 4000 zat yang berbeda di dalamnya.
Karbon monoksida (CO), yaitu gas beracun dalam asap. Biasanya gas ini juga dikeluarkan oleh mobil dan kendaraan bermotor lainnya. Dalam ruang tertutup, CO adalah gas yang tidak menetap di udara. Gas ini juga tidak dapat dibersihkan oleh sebagian besar sistem penyaring udara standar.
Zat berbahaya lainnya seperti Amonia, Butan, Dimetilnitrosamin, Benzo(a)piren, Akrolein, Asetaldehida, Arsen, Nikel karbonil, Olefin terklorinasi dan Nitro-olefin.
Apa saja bahaya menghirup asap rokok?
Kadar CO dalam lingkungan yang penuh asap rokok dapat mempersingkat waktu timbulnya angina pektoris (serangan nyeri dada). CO juga mempercepat waktu timbulnya sesak nafas. CO menyebabkan peningkatan kadar karboksihemoglobin (COHb) yang beracun di dalam darah. Dibandingkan dengan oksigen (O2), CO memiliki afinitas atau daya ikat terhadap hemoglobin 230 kali lebih besar sehingga pengangkutan oksigen terganggu dan ini sangat membahayakan tubuh.
Nikotin yang diserap oleh tubuh diperkirakan berperan dalam pembentukan penyakit kardiovaskuler aterosklerotik. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh seperti mempercepat denyut jantung, penyempitan pembuluh darah kulit, berpengaruh terhadap otak dan sistem syaraf. Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ternyata rokok dapat menyebabkan impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Adapun agen-agen racun utama lain yang ada dalam rokok dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Agen-Agen Racun Utama dalam Rokok
Agen
Aktivitas Biologis
Konsentrasi per Rokok
Kisaran yang Dilaporkan
Ukuran Rokok ASb
Dimetilnitrosamin
C
1-200 ng
13 ng
Etilmetilnitrosamin
C
0,1-10 ng
1,8 ng
Dietilnitrosamin
C
0-10 ng
1,5 ng
Nitrosopirolidin
C
2-42 ng
11 ng
Nitrosamin lain ( 4 senyawa)
C
0-20 ng
?
Hidrazin
C
21- 43 ng
32 ng
Vinil klorida
C
1-16 ng
12 ng
Uretan
Tl
10-35 ng
30 ng
Formaldehida
CT,CoC
20-90 g
30g
Hidrogen sianida
CT, T
30-200g
110g
Akrolein
CT
25-140 g
70g
Asetaldehida
CT
18- 1,400 g
800g
Nitrogen oksida
T
10-600 g
350g
Amonia
T?d
10-150 g
60 g
Piridin
T?d
9-93g
10g
Karbon monoksida
T
2-20 mg
17 mg
Sumber : The Health Consequences of Smoking: The Changing Cigarette. A Report of the Surgeon General, 1981.
Keterangan:
C = Karsinogen; Tl = Inisiator Tumor; CoC = Kokarsinogen; CT = Bahan yang Toksik Bagi Silia; dan T = Bahan Toksik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1998 melakukan penelitian tentang tembakau dan rokok, dan antara lain melontarkan enam hal. Pertama, rokok adalah pintu pertama ke narkotika. Kedua, rokok merupakan pembunuh nomor tiga setelah jantung dan kanker. Ketiga, satu batang rokok menyebabkan umur seeorang memendek 12 menit. Keempat, di dunia, 10.000 orang perhari mati karena merokok. Kelima, di Indonesia, 57.000 orang pertahun mati karena merokok. Keenam, kenaikan konsumsi rokok di Indonesia rata-rata sebesar 44% (tertinggi di dunia).
Gambar di bawah ini mencontohkan zat-zat apa saja yang dikeluarkan oleh sebatang rokok yang dibakar.
Gambar racun yang dikeluarkan oleh sebatang rokok
Manakah yang lebih berbahaya, perokok aktif atau perokok pasif (non-perokok)?
Banyak bahan toksik (racun), termasuk nikotin, CO, dan amonia ditemukan pada kadar yang jauh lebih tinggi dalam asap samping yang dihirup oleh non-perokok dibanding asap utama yang dihirup oleh perokok aktif. Karena itu, meskipun non-perokok mungkin lebih sedikit menghirup asap rokok dibandingkan dengan perokok aktif, jumlah toksin yang terhirup secara kualitatif lebih besar. Perokok pasif beresiko tinggi pada kelompok tertentu, yakni anak-anak serta pasien dengan jantung koroner, saluran pernafasan hiperaktif, dan penyakit kronis. Efeknya pada kinerja psikomotor merupakan hal yang sangat penting.
Bagaimanakah keterkaitan merokok dengan kanker?
Hunter dan Hirsch (2006) menyebutkan bahwa rokok terkait dengan kanker yang selama ini disangkal oleh para produsen rokok. Laporan dinas kesehatan AS mengungkapkan bahwa rokok merupakan penyebab hampir dari sepertiga dari kematian akibat kanker. Merokok adalah penyebab utama tidak saja kanker paru-paru, tetapi kanker laring, rongga mulut, dan esophagus. Merokok berperan dalam menimbulkan kanker kandung kemih, pankreas, ginjal, dan juga bertanggung jawab atas kanker lambung dan kanker leher rahim. Laporan ini mengutip studi-studi epidemiologis yang meneliti pajanan pasif pada asap rokok sebagai penyebab kanker paru-paru. Beberapa penelitian mendapatkan keterkaitan yang secara statistik signifikan antara risiko timbulnya kanker paru pada wanita non-perokok dan tingkat kebiasaan merokok pada pasangan mereka.
Gambar paru-paru yang terkena kanker akibat rokok
Apa bukti sehingga rokok dianggap sebagai biang keladi kanker?
Menurut Komisi Nasional Penanggulangan Masalah Merokok (2006) dari data epidemilogik ternyata dari 100 penderita kanker paru-paru, 85 orang diantaranya adalah perokok dan 3-5 orang sebenarnya bukan perokok, tetapi hanya sebagai korban dari orang yang merokok di sekitarnya (perokok pasif). Ibu-ibu yang suaminya merokok, terkena kanker tiga kali lebih banyak daripada yang suaminya tidak merokok.
Di Inggris pada tahun 1950 ada penelitian terhadap semua dokter yang merokok dan tidak merokok. Ternyata mereka yang merokok kemungkinan terkena kanker paru-paru 10 kali lipat dan bagi perokok yang menghisapnya lebih dalam dan batang rokoknya lebih banyak, kemungkinan terkena kanker paru 25 kali lipat. Di negara Barat sekitar 5 persen dari penderita kanker paru-paru adalah perempuan, karena di sana banyak perempuan yang merokok.
Dr. Jan Nico Bouwes Bavinck, beserta timnya dari Leiden University, membandingkan kehidupan 580 pasien dengan berbagai jenis kanker kulit yang berbeda dan 386 orang tanpa kanker kulit. Mereka mendapatkan rokok terkait dengan karsinoma sel skuamosa tapi tidak terkait dengan karsinoma sel basal dan melanoma. Penemuan ini dilaporkan dalam Journal of Clinical Oncology.Para mantan perokok memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar untuk menderita karsinoma sel skuamosa dibandingkan mereka yang bukan perokok. Mereka yang menghisap satu hingga sepuluh batang rokok per hari mengalami peningkatan risiko 2,4 kali, sedangkan menghisap 11 hingga 20 batang rokok per hari meningkatkan risiko tersebut hingga tiga kali lipat.
Bagaimana jika seseorang telah diketahui mengidap kanker paru-paru?
Perlu diketahui bahwa penyakit kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang menurut badan kesehatan dunia (WHO) belum dapat disembuhkan. Kadang kanker paru-paru ini tidak diketahui walaupun sudah dilakukan pemeriksaan dengan rontgen, diperiksa dahaknya, karena sel-selnya masih kecil dan belum kelihatan. Kanker paru-paru ini baru kelihatan setelah selnya berukuran sekitar satu sentimeter. Padahal satu sentimeter ini ada sekitar satu milyar sel, sehingga selnya sudah menyebar. Karena itu sebagian besar penderita kanker paru-paru yang datang untuk berobat sudah dalam stadium lanjut. Seandainya kanker paru ini masih pada stadium dini atau tumor masih berukuran kecil serta belum menyebar ke tempat lain, penyembuhannya kemungkinan dapat dilakukan dengan melakukan operasi/bedah.
Data yang ada menunjukkan hanya sekitar 10-20 persen penderita kanker paru-paru yang dapat dibedah. Bahkan data di beberapa rumah sakit di Indonesia angka tersebut berkisar hanya lima persen. Kanker paru-paru sering dikatakan bersifat ganas karena kanker ini semula berasal dari salah satu jenis sel di dalam saluran napas yang kemudian tumbuh serta menggerogoti atau merusak jaringan sekitarnya dan juga dapat menyebar (metastasis) ke tempat atau organ tubuh lain yang cukup jauh seperti ke otak, tulang, hati dan ginjal.
Kanker paru-paru ini ada dua kelompok besar yaitu: Pertama, Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Lung Cancer). Kanker ini sangat ganas dan cepat menyebar, tetapi dengan radioterapi (penyinaran) dan kemoterapi cepat hilang. Kedua, Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) yang terdiri: Karsinoma Sel Skuamosa, Adeno Karsinoma dan Karsinoma Sel Besar. Terapi untuk kelompok kedua (NSCLC) tergantung pada stadiumnya. Apabila stadium satu dan dua dengan operasi, stadium tiga dengan radio dan stadium empat dengan kemoterapi.
Bagaimana perokok menjadi ketagihan?
Sebelumnya perlu anda ketahui kebenaran tentang nikotin bahwa:
Ketagihan nikotin dalam rokok sama ketagihannya dengan heroin atau kokain.
Lebih muda anda mulai mengisap rokok, maka lebih kuat rasa ketagihan anda untuk merokok.
Kebanyakan pemakai narkoba dan peminum alkohol bermula dari perokok.
Nikotin merupakan racun yang bertindak langsung ke otak,merusak pemikiran dan tubuh. Apabila anda merokok , anda akan tergantung kepada nikotin . Tanpa rokok, anda mengalami gejala-gejala yang kurang enak misalnya anda mungkin:
- Merasa cepat marah, hampa atau geram.
Cemas atau gelisah.
Stres dalam bekerja.
Kelegaan yang anda nikmati dari setiap batang rokok hanyalah sementara dan gejala-gejala tersebut akan kembali semula. Anda kemudian akan menyalakan sebatang lagi rokok dan tidak lama kemudian , anda menjadi ketagihan kepada nikotin. Secara perlahan nikotin akan mengakibatkan perubahan pada sel-sel otak perokok yang menyebabkan anda merasa perlu merokok lebih banyak untuk mengatasi gejala-gejala ketagihan.
Perokok boleh menjadi ketagihan dengan cepat karena:
Nikotin meresap ke dalam tubuh dengan mudah.
Tidak seperti racun lain , rokok mudah didapat sehingga mudah untuk dikonsumsi.
Nikotin dalam asap rokok hanya membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja untuk sampai ke otak . Mereka yang menganggap menghisap rokok dengan tidak menyalakannya adalah aman, salah besar. Karena nikotin juga dapat meresap melalui mulut, hidung dan kulit.
Ada iklan rokok yang mengatakan jenis rokok tertentu lebih aman, benarkah?
Jangan terpedaya bahwa ada rokok yang dikatakan lebih aman karena mengandung kadar nikotin yang rendah. Hal ini tidak benar, karena rokok jenis ini sama bahayanya dengan rokok lainnya. Jadi serendah apapun kadar nikotin dalam rokok adalah berbahaya. Jauhkan diri dari rokok. Jangan sekali-kali mencobanya sebagai suatu kebanggaan. Ia hanya memerlukan beberapa batang rokok untuk menjadi ketagihan.
Ada beberapa sindiran kepada orang yang tidak merokok semisal kampungan, banci dan lainnya, bagaimana sebaiknya respon saya?
Jangan terjebak mitos rokok, semua yang dikatakan di bawah ini adalah salah besar, bohong, menyesatkan dan tentunya berkebalikan. Sekali lagi jangan terpengaruh kata-kata dibawah ini.
Merokok itu keren dan modern
Kamu enggak ingin ketinggalan zaman sebab sekarang semua orang merokok
Kamu masih muda bisa berhenti kapan saja kamu mau
Merokok membuat kamu seksi dan jantan
Merokok menjadi badan langsing
Merokok bukan masalah dan tidak akan mematikan
Kalau sedikit tidak apa-apa
Kalau kamu kuat dan mandiri , tidak seorangpun bisa mengatur kamu untuk tidak merokok
Merokok pasti tidak jelek, buktinya diiklankan secara luas dimana-mana
Masa iya iklan rokok akan berbohong
Bagaimanakah pandangan Islam tentang rokok ini?
Sejak awal kemunculannya, para ulama saling berbeda pendapat tentang hukumnya, ada yang mengharamkannya karena pertimbangan bahaya yang dikandungnya, dan ada pula yang memakruhkannya, dan bahkan adapula yang membolehkannya dengan alasan bahwa dasar hukum segala sesuatu adalah mubah, sementara tidak ada dalil yang mengharamkannya.
Syaikh Al-Qardhawi (1999) berpendapat bahwa untuk zaman sekarang kita harus mengeluarkan suatu ketetapan dan tidak ada yang lain serta tidak perlu lagi disangsikan bahwa hukum rokok ini adalah haram. Maka ahli fiqih harus menyatakan bahwa rokok adalah haram tanpa ada keraguan. Ada beberapa alasan mengapa rokok harus diharamkan:
Rokok berbahaya bagi diri, akal, agama, harta, dan keturunan. Rokok berbahaya bagi diri manusia dan kesehatan. Memang boleh jadi bahayanya tidak langsung tampak atau terasa tetapi pada hakikatnya merokok itu termasuk bunuh diri secara perlahan-lahan. Padahal Allah telah melarang bunuh diri, sebagaimana firman-Nya,
“Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada kalian.” (An-Nisa’: 29)
Para ulama sudah menetapkan bahwa seorang muslim tidak boleh mengonsumsi sesuatu yang membahayakan keadaanya saat itu maupun keadaannya di masa mendatang. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidak ada bahaya (terhadap diri sendiri) dan tidak pula bahaya (terhadap orang lain).” (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah)
Manusia tidak diciptakan untuk dirinya sendiri, tetapi Allah yang menciptakan diri manusia sehingga manusia tidak bisa menyakiti atau membahayakan diri sesukanya. Firman Allah SWT,
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu Yang Maha Pemurah, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan) tubuhmu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu,” (QS.Al-Infithar: 6-8)
Islam melarang tindakan yang berlebih-lebihan dan juga melampaui batas, meskipun itu dalam hal yang halal. Firman Allah SWT,
“Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31).
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menggambarkan apa yang di muat dalam kitab-kitab terdahulu, bahwa yang dihalalkan bagi umat manusia adalah hal-hal yang baik, dan hal-hal yang buruk diharamkan, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an,
“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka.” (Al-A’raf: 157)
Rokok bisa memperbudak keinginan manusia. Artinya, seorang perokok menjadi budak rokok, budak bagi kebiasaannya dan tidak merdeka, tidak bisa membebaskan diri darinya kecuali dengan keinginan yang kuat.
Ada sebagian orang yang berkata bahwa rokok itu hanya makruh dan tidak haram, sebab hukum haram memerlukan dalil dan nash yang jelas ketetapan hukumnya. Taruhlah bahwa kita menerima ketetapan bahwa rokok adalah makruh tetapi kemakruhan ini tetap saja condong kepada pengharaman tanpa perlu kita sangsikan lagi. Jika kemakruhan itu dikumpulkan menjadi satu maka tentu ia tidak lebih sedikit dari satu hal yang diharamkan. Disebutkan dalam satu hadist,
“Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil, karena jika dosa-dosa kecil itu terkumpul pada diri seseorang, maka ia membinasakannya.” (Diriwayatkan Ahmad dan Ath-Thabrany)
Adakah yang harus saya renungkan?
Renungkanlah:
Allah sudah memberikan akal agar kita gunakan untuk berfikir. Bagaimana mungkin anda membahayakan diri sendiri dan orang lain dengan inisiatif sendiri, tanpa ada orang yang memaksa?
Maukah anda memiliki keluarga yang terkena kanker gara-gara kebiasaan kotor anda atau maukah anda memiliki keturunan yang cacat?
Tidakkah anda malu merasa berat untuk bersedekah, membayar biaya sekolah anak, membantu orang lain yang susah, fakir miskin dan anak yatim sementara anda lebih suka membakar uang anda?
Tidak selayaknya seorang mengganggu orang lain, tidak selayaknya seorang suami mengganggu istrinya atau anak-anaknya dengan bau mulutnya yang tidak sedap atau dengan asap rokoknya.
Untuk petani tembakau, produsen dan penjual rokok, para pekerja atau buruh rokok, pikirkanlah! Walaupun mendatangkan keuntungan yang besar, tapi itu merupakan mata pencaharian yang dibenci dan tak diberkahi oleh Allah karena mendatangkan bahaya bagi kehidupan manusia.
Apa yang harus saya lakukan sekarang?
Janganlah pernah berniat untuk merokok
Jika anda seorang perokok maka bertekadlah untuk menghentikan kebiasaan merokok. Allah SWT berfirman,
“Kemudian apabila kamu telah bertekad, maka bertakwalah kepada Allah.” (Ali Imran; 159)
Giatlah melakukan kampanye anti rokok dilinkungan anda
Sudah seharusnya seorang Mukmin tidak menanam tembakau, menjual rokok, atau bekerja di produsen rokok.
Menciptakan peraturan atau UU yang berhubungan dengan rokok (khusus bagi orang yang memiliki kemampuan atau akses) seperti yang telah dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta, dan LSM-LSM.
SUMBER BACAAN
Amstrong, Sue. 1992. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Penerbit Arcan. Jakarta.
Anti Rokok. 2006. Rokok Itu Konyol: Bikin Hidup makin Redup. (Online). (http://rokok.komunikasi.org/about/). Diakses tanggal 20 Januari 2007
As-Sa’ad, Assyaikh Khalid. 1999. Khutbah-khutbah Syaikh al-Qardhawy. Terjemah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
Daradjat, Zakiah, et.al. 2002. Remaja Muslim Oke. Cetakan IV. Yayasan Citra Pendidikan Indonesia. Jakarta Timur.
Hakim, M. Arief. 2004. Narkoba Alkohol: Cara Islam Mencegah, Mengatasi dan Melawan. Nuansa. Jakarta.
Hunter, Beatrice Trum dan Hirsch, Thomas. 2006. Udara dan Kesehatan Anda: Udara Bersih Sangat Penting bagi Kesehatan Anda. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta
Irwan Mujiono. 2006. Bahaya Rokok (dan Nikotin di Dalamnya). (Online). (http://tausyiah275.blogsome.com/2006/09/23/bahaya-rokok-dan-nikotin-di-dalamnya/). Diakses tanggal 20 Januari 2006.
Komnas Penanggulangan Masalah Merokok. 2005. Larangan Merokok Tempat Umum Didukung 50 LSM. (Online). (http://www.antirokok.or.id/berita_isi.htm). Diakses tanggal 5 Januari 2007
Komnas Penanggulangan Masalah Merokok. 2006. Asap Rokok Biang Keladi Penyakit Kanker Paru. (Online). (http://www.antirokok.or.id/berita_isi.htm). Diakses tanggal 5 Januari 2007
Komnas Penanggulangan Masalah Merokok. 2006. Bahaya Merokok. (Online). (http://www.antirokok.or.id/berita/berita_bahaya.htm). Diakses tanggal 5 Januari 2007
Kompas. 2000. Kanker Paru Berhubungan Langsung dengan Merokok. Dalam Hidup Sehat dengan Akal Sehat: Kumpulan Artikel Kesehatan Kompas. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Nusaindah. 2001. Akibat Rokok. (Online). (http://nusaindah.tripod.com/index.htm). Diakses tanggal 20 Januari 2006.
Patnistik, Egidius. 2005. Jumat, Larangan Merokok Jadi Perda. Kompas Edisi 3 Februari 2005
Republika. 2004. Mewaspadai Gejala Kanker Paru. Edisi Minggu, 26 Desember 2004

HARGA MAHAL DARI GAYA HIDUP KITA (bagian I)

FAST FOOD, MAKAN UNTUK MERACUNI DIRI
Apa yang dimaksud dengan fast food?
Fast food (makanan cepat saji) adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk. Fast food (makanan siap saji) biasanya berupa lauk-pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan. Termasuk pula ke dalam kategori Fast food adalah makanan ala Barat yang biasanya dijual di restoran-restoran khusus (resto fast food) seperti pizza, humberger, fried chicken, dan chicken nugget. Menurut Media Indonesia (2003) instant food yang beredar tercatat 500 – 600 jenis. Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar.
Apakah bahaya fast food bagi saya?
Bahaya fast food dapat dilihat dari dampak negatif zat aditif seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel Dampak negatif zat aditif berlebihan

Zat Aditif
Dampak terhadap kesehatan
Sulfit
· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
Zat Warna
· Menimbulkan alergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
MSG
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
BHT & BHA
· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Pemanis
· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.
Sumber: Desriani et al (2003)
Di samping bahaya dari zat aditif fast food di atas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen atau pengguna fast food adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
Fast food merupakan makanan yang menjadi biang keladi melonjaknya penderita obesitas, terutama di kalangan generasi muda dan penyebab penyakit kelebihan zat gizi seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, diabetes, degeneratif, dan meningkatkanya kadar kolesterol maupun trigliserida dalam darah. Selain itu kandungan Natrium dalam fast food sedikitnya 2275 mg padahal natrium yang dibutuhkan tubuh tidak lebih dari 200 mg. Natrium yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan kalium, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi otot jantung dan kelambanan proses penghantaran rangsangan syaraf. Hal ini dapat terlihat dalam gejala otak yang ‘tulalit’ atau sulit berfikir.
Di dalam fast food memang kaya akan protein namun perlu diingat bahwa konsumsi protein hewani berlebihan justru dapat menghambat penyerapan kalsium yang dapat mengakibatkan pengeroposan tulang sehingga anda akan terancam mengalami osteoporosis.
Fast food sebagai makanan, tak layak untuk dikonsumsi. Makanan tersebut hanya layak untuk masuk ke keranjang sampah saja. Oleh sebab itulah para ahli gizi sekarang ini sering menganjurkan kembali ke makanan tradisional yang lebih kaya gizi dan serat kasar.
Benarkah bahwa memakan fast food sama saja dengan memakan lemak?
Fast food memang makanan yang kaya lemak. Hal tersebut terletak pada cara pengolahannya. Biasanya Perusahaan induk waralaba mewajibkan restoran fast food untuk menggunakan bahan tertentu dengan standar tertentu pula. Contohnya fried chicken harus dibuat dari ayam negeri atau ras, bukan ayam kampung.Untuk mendapatkan ayam goreng yang gurih maka minyak yang digunakan berasal dari hewani atau minyak nabati hidrogenisasi yang memiliki titik didih tinggi. Ayam harus digoreng dengan banyak minyak (deep fry) pada suhu tertentu agar bagian luarnya kering, tapi bagian dalamnya tetap segar dan tetasa manis. Namun dengan digorengnya secara deep fry, lemak fast food bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari kadar lemak bahan mentah, seperti lemak fried chicken dan chicken nugget rata-rata 40-64% padahal ketika masih mentah berkadar lemak 25%.
Selain itu ketika digoreng, jaringan sel ayam yang longgar dan kadar air yang menguap akan diisi minyak. Semakin lama ayam digoreng maka semakin kering (crisp) sehingga banyak pula minyak yang diserap. Selain itu ayam ras sudah memiliki jaraingan lemak bawah kulit lebih banyak daripada ayam kampung, jadi wajar saja jika fried chicken kalorinya sangat tinggi antara 300 sampai 1500 kalori per potong.
Cara pengolahan yang sama terjadi pula pada Hamburger, donat dan pizza Dengan bahan dan cara pengolahan yang demikian maka fast food menjadi sangat padat kalori, berlimpah lemak, kolesterol tinggi, kaya protein dan juga banyak mengandung natrium yang berupa garam dapur (natrium klorida) dan vetsin (natrium glutamat). Dari semua hal itu sebaliknya fast food merupakan makanan yang sangat miskin serat kasar yang semestinya harus banyak tersedia di dalam tubuh.
Berapakah kadar kalori, lemak dan kolesterol makanan ala-Barat yang saya konsumsi?
Kadar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jenis
Takaran
Kalori
Lemak
Kolesterol
Potato chips
1 OZ
150
9,1
-
Pop corn
100 gr
456
21,8
Keju chaddar
10%
112
9,1
30
Spaghetti
1 porsi
280
7,0
20
Es Krim
1 gelas
349
23,8
80
Hamburger
1 porsi
250
12,0
27
Kentucky fried chicken
1 porsi
13-19
9,0-12,0
27
Mc. Donald’s Humberger
1 porsi
255
10,0
25
Pizza Hut (tanpa Produk hewani)
1 porsi
680
22,0
-
Rib steak (Sapi)
3 OZ
200
10,0
68
Sirloin Steak (Sapi)
3 OZ
182
8,7
65
Tender Loin (Babi)
3 OZ
141
4,1
79
Sumber: Cholesterol & Children, By: Robert E. Kowalski (1990).
Jika saya seorang pelanggan setia fast food, bagaimana kaitannya dengan kebutuhan kalori saya?
Kebutuhan kalori rata-rata perhari adalah 2000 kalori. Satu paket fast food reguler yang umumnya terdiri dari fried chicken, kentang goreng disertai minuman soft drink sudah mengandung 1500 kalori. Kalori akan bertambah lagi jika Anda menambah pesanan seporsi coleslaw mengandung 125 kalori, apple pie 300 kalori, milk shake 350 kalori, chicken nugget 275 kalori. Apabila semuanya itu dikonsumsi maka lengkaplah sudah. Anda akan mengalami masalah kegemukan. Hal ini dapat terjadi karena kalori yang dikonsumsi sudah melebihi anjuran kecukupan rata-rata sehari-hari sebesar 2000 kalori.
Anjuran kecukupan konsumsi lemak dalam sehari sekitar 10% setara dengan 25 mg lemak tidak lebih dari 20%, paling banyak 45 mg. Namun dengan menyantap seporsi paket fried chicken reguler yang mengandung sedikitnya 65 mg lemak berarti itu sama saja telah meracuni tubuh sendiri.
Mengapa banyak orang yang mengonsumsi fast food?
Orang yang mengonsumsi fast food biasanya memiliki anggapan bahwa itu merupakan bagian dari gaya hidup modern. Fast food selalu dikaitkan dengan gengsi. Pengaruh teknologi informasi misalnya televisi sangat besar dalam proses pembentukan memori masyarakat. Iklan makanan cepat saji seperti ayam goreng (fried chicken) yang hampir setiap saat ditonton juga akan membentuk proses meniru pola makan mereka. Ini juga mempengaruhi anak dalam memilih makanan. Saat ini fast food masih merupakan makanan favorit bagi orang kantoran yang sibuk dan tak punya banyak waktu untuk menyiapkan sendiri makanan di rumah.
Adakah bukti konkrit bahaya mengonsumsi fast food?
Walau belum menjadi momok mengerikan seperti jenis kanker lain, kanker usus besar (kolon-rektum) lumayan berbahaya. Situs berita HealthDaysNews belum lama ini menyatakan tahun 2004 di Amerika Serikat (AS) saja sudah ada 57.000 orang meninggal akibat kanker usus besar. Mayoritas (97 persen) penderitanya adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun. Di Indonesia pasiennya belum terdeteksi secara pasti. Namun Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menyatakan setiap tahun menerima 50 pasien baru penderita kanker usus besar.
Sedemikian besarnya risiko kanker usus besar ini kian mengintai, sampai-sampai di di AS bulan Maret ini ditetapkan sebagai bulan kewaspadaan terhadap kanker usus besar. Hal tersebut diakibatkan semakin banyaknya orang di AS yang mengonsumsi makanan siap saji yang notabene memiliki kandungan serat sangat rendah..
Siapa yang berpotensi kena kanker usus besar? Tentu saja mereka yang paling sering mengonsumsi makanan berlemak seperti yang disajikan pada rumah makan cepat saji. Makanan berlemak seperti hamburger, ayam goreng, kentang goreng, dan sejenisnya hanya akan memperlambat waktu transit makanan. Zat karsinogenik yang terkandung dalam makanan tadi akan lama mengendap di dinding usus sehingga memicu pertumbuhan kanker di sana.
Gambar kanker usus
Studi lain yang dilakukan Dr. David Ludwig, pakar obesitas anak dari Boston’s Children’s Hospital, menunjukkan bahwa ternyata ada kaitan antara maraknya restoran cepat saji alias fast food dengan meningkatnya obesitas. Kegemukan berlebih ini sekarang sudah menjadi masalah serius di Amerika Serikat (AS), di mana satu dari sepuluh anak menderitanya
Bagaimanakah upaya minimalisasi dampak negatif fast food?
Untuk mengurangi dan minimalisasi dampak negatif fast food dapat diupayakan dengan beberapa cara antara lain:
Secara Internal :
Ingatlah pesan Al-Qur’an dan As-sunnah tentang pola makan dan minum.
Mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi fast food.
Meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengonsumsi vitamin. Beberapa vitamin yang diduga mengandung zat antikarsinogen di antaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
Secara Eksternal :
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
SUMBER BACAAN
Atterwill, C.K., and J.D. Flack. 1992. Endocrine Toxicology. Cambridge University Press
Banjarmasin Post. 2005. Batasi Konsumsi Fast Food. Edisi Kamis, 03 Maret 2005
Desriani et al., 2003. Fenomena Makanan Siap Saji terhadap Kesehatan Konsumen. Program Pascasarjana / S3. Institut Pertanian Bogor
Fast food, Lezat tapi sarat Bahaya. (Online). (http://www.hanyawanita.com/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Ikrawan,Yusep. 2005. Dampak Makanan Siap Saji Bagi Tubuh. Cakrawala. Edisi Kamis, 16 Juni 2005
Kompas. 2003. Konsultasi: Lajang & Bahaya Kemasan Styrofoam. (Online). (http://www.kompas.com/.). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas. 2004. Penduduk Hongkong Penggemar Makanan Cepat Saji Terbanyak di Dunia. Edisi Jumat, 24 Desember 2004
Kompas. 2004. 30 Hari Melahap McDonald’s. Edisi Kamis, 16 September 2004
Kompas. 2006. Fast Food, Gorengan, Penyebab Kanker Usus. Edisi Senin, 11 September 2006
Kowalski, Robert E. 1990. Cholesterol & Children. Harper and Row Publisher. New York
Media Indonesia. 2003. Kemasan makanan. (Online). (http ://www.media.online.com/). Diakses tanggal 20 Januari 2007
Pikiran Rakyat. 2004. Makanan Cepat Saji Berbahaya. Edisi Rabu, 27 Oktober 2004
Sinar Harapan. 2004. Jangan Ajak Anak Gemuk Makan Fast Food. Edisi Rabu, 5 November, 2003
Sinar Harapan. 2004. Makanan Cepat Saji Picu Kanker Usus Besar. Edisi 12 Maret 2004
Sriwijaya Post. 2003. Pengaruh Makanan Cepat Saji. Edisi Senin, 14 Juli 2003
Suara Karya Online. Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Berisiko Terserang Kanker. Edisi Rabu, 12 Juli 2006.

ADA RACUN DALAM MAKANAN DAN MINUMAN KITA

Apakah yang dimaksud dengan bahan aditif?
Bahan aditif atau zat tambahan makanan (food additive) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik). Bahan aditif digunakan pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan. Tujuannya adalah diharapkan menghasilkan baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Definisi tersebut dimabil oleh Komisi Codex Alimentarius, suatu badan antar-pemerintah yang terdiri atas kira-kira 120 negara (FAP/WHO, 1983).
Apa saja jenis bahan aditif?
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 772/MENKES/PER/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, maka yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan adalah antioksidan, antikempal, pengatur keasaman, pemanis buatan, pemutih/pematang tepung, pengemulsi, pemantap, pengental, pengawet, pengeras, pewarna alami maupun buatan, penyedap rasa, aroma, dan pengikat logam (sekustran).
Jenis zat aditif di atas merupakan zat aditif yang tambahan makanan yang secara langsung atau sengaja diberikan. Selain itu dikenal pula zat tambahan makanan tidak langsung dan bahan pencemar makanan. Beberpa zat dapat menjadi bagian dari makanan karena digunakan dalam produksi, pengolahan, atau penyimpanan makanan itu. Ini mencakup zat antibiotik dan zat anabolik yang digunakan selama pemeliharaan hewan di peternakan, residu dari perlengkapan mesin pengolah bahan pangan, dan zat yang lolos dari bahan pengemas.
Bahan pencemar terdapat dalam makanan sebagai akibat polusi lingkungan atau salah olah pada makanan. Dengan kata lain, zat-zat ini tidak mempunyai kegunaan khusus dalam produk akhir atau dalam pengolahan makanan. Contohnya adalah merkuri dalam ikan yang ditangkap di perairan tercemar, berbagai jenis pestisida pada sayur-sayuran dan buah-buahan serta beras, mikotoksin yang terdapat dalam kacang-kacangan dan biji-bijian yang di simpan secara tidak tepat. Dengan demikian zat itu berbeda dengan zat tambahan makanan langsung dan tidak langsung.
Apa bahaya dari bahan aditif langsung tersebut?
Lebih dari 600 zat tambahan makanan sengaja ditambahkan pada berbagai jenis makana kita. Toksisitas dari kebanyakan zat tambahan ini telah dievalusi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Beberapa zat tambahan telah dibatasi dan dilarang, atau harus diberi label tentang bahaya toksikologinya. Namun, demikian di lapangan masih terjadi pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Penggunaan bahan aditif dapat menjadi racun pada makanan yang akhirnya akan menimbullkan berbagai masalah kesehatan serius pada manusia.
Zat tambahan yang penting ditinjau dari segi toksikologinya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Karsinogenisitas
Pewarna buatan dapat menimbulkan kanker usus dan pankreas. Ini disebabkan kandungan arsen di dalamnya.
Siklamat dapat mengakibatkan kanker kandung kemih
Sakarin dilaporkan memiliki karsinogenisitas yang tinggi selain menyebabkan terputusnya plasenta
Nitrat dan nitrit sebagai pewarna, pengawet dan memberkan rasa pada daging merupakan karsinogen kuat karena bergabung dengan amin membentuk berbagai nitrosamin.
BHA (butil hidroksianisol) dan BHT (butil hidrokritoluen) dipergunakan sebagai antioksidan dan telah diselediki merugikan dan berbahaya, bahkan diyakini memiliki sifat karsinogen.
Reaksi hipersensitivitas
Beberapa zat tambahan makanan diketahui dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas pada orang rentan. Karena secara umum zat-zat ini hanya mempengaruhi sebagian keci populasi. Zat-zat tambahan makanan yang penyebab hipersensitivitas yang dikenal secara luas adalah tatrazin, Sulfur dioksida, dan Monosodium glutamat (MSG).
Tartrazin, zat pewarna kuning yang dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan telah diketahui dapat menginduksi reaksi alergi terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
Sulfur dioksida (SO2) dan zat kimia yang berhubungan, misalnya bisulfit dan mtabisulfit, digunakan sebagai bahan pengawet dalam makanan olahan selai salad.
Monosodium glutamat (MSG)
Mengkonsumsi MSG secara berlebihan dapat menimbulkan Chinese Restaurant Syndrome (kesemutan pada punggung, leher, rahang bawah, sesak nafas, dan kepala pusing). Percobaan pada anak tiku menunjukkan bahwa MSG dosis tinggi menyebabkan menderita gangguan syaraf, kerusakan retina mata, dan pertumbuhan kerdil.
Zat kimia yang sering disalahgunakan adalah borak. Borak sebenarnya bukan untuk bahan pengawet makanan, tetapi digunakan sebagai bahan antiseptik dalam bentuk bedak, cairan dan salep (dalam bentuk asam borak). Borak juga digunakan sebagai pembasmi semut. Penggunaan borak sebagai bahan pengawet makanan merupakan bentuk penyalahgunaan. Makanan yang sering ditambahkan borak adalah bakso dan mie dengan tujuan meningkatkan sifat kekenyalan. Konsumsi borak dapat menimbulkan kelainan susunan saraf, saluran pencernaan, ginjal, hati, dan kulit. Pada susunan saraf borak dapat menimbulkan depresi, kekacauan mental, dan mungkin retardasi mental.
Efek burung lainnya
Selain karsinogenisitas dan reaksi hipersensitivitas, penemuan efek buruk yang lain telah mendorong dibuatnya keputusan pengaturan atau penyelidikan tambahan. Contohnya adalah lesi jantung pada hewan coba yang berhubungan denga minyak nabati yang diberi brom (brominated vegetable oil = BVO) , lesi hati yang berhubungan dengan RN Jingga dan Panceau 2R yang menyebabkan dilarangnya penggunaan zat-zat itu. Efek lain misalnya kerusakan sel darah merah (RN Jingga), penyimpanan dalam jaringan (BVO), dan atrofi testis (sikloheksilamin dari siklamat).
Apakah bahaya zat tambahan tak langsung dan bahan pencemar?
a. Bahan Pengemas
Beberapa zat dapat berpindah dari wadah makanan, bahan pembungkus, dan lain-lain ke makanan yang dibungkus di dalamnya. Kebanyakan zat kimia yang dapat berpindah dari bahan pengemas jenis konvensional, misalnya kertas dan kayu dianggap aman. Namun, belakangan ini banyak kemasan terbuat dari bahan polimer. Monomer yang terkandung dalam polimer terdapat dalam jumlah tertentu, sisa reaktan, zat antara, bahan bantu pengolahan, pelarut dan zat tambahan plastik-serta hasil reaksi sampingan dan degradasi kimia dapat perpindah ke dalam makanan yang bersentuhan dengannya. Beberapa zat kimia tersebut telah terbukti bersifat toksik bahkan bersifat karsinogenik.
b. Residu Obat Hewan dalam Makanan Manusia.
Ada tiga jenis obat yang digunakan pada hewan penghasil makanan yang dapat meninggalkan residu dalam makanan manusia misalnya daging, susu dan telur. Yang merupakan masalah dalam hal ini bukan saja zat kimia induknya, perlu juga dipertimbangkan metabolit yang dihasilkan oleh proses metabolisme hewan, termasuk bioaktivasi, yang dapat memilikisifat toksik yang berbeda.
Obat terapeutik, biasanya digunakan pada hewan individual untuk penyakit khusus dan hanya dalam jangka waktu yang relatif pendek. Obat-obat ini tidak merupakan masalah kesehatan yang besar tetapi kemungkinan juga memiliki efek negatif.
Antibiotik, bisanya diberikan pada makanan hewan untuk mencegah berjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh kuman dan untuk mempercepat pertumbuhan. Ada dua bahaya potensial bagi kehidupan. Satu di antaranya adalah munculnya strain mikroorganisme patogen yang resisten, dan yang lain adalah reaksi hipersensitivitas silang pada penderita yang memakai antibiotik yang sama.
Anabolik adalah pemacu tumbuh. Zat ini kemungkinan bersifat karsinogenisitas walaupun sedikit. Suatu karsinogen dapat efektif walaupun pada dosis rendah.
Residu Dan Pencemaran
Mikotosin merupakan senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang (mold) atau jamur. Salah satu contoh mikotoksin adalah aflatoksin yang diproduksi oleh jamur asperfillus flavus, terdapat dalam kacang-kacangan dan butir padi-padian. Aflatoksin merupakan karsinogen yanf sangat kuat.
Residu Pestisida. Keracunan pestisida tidak hanya terjadi karena paparan (exposure) langsung oleh pestisida tetapi bisa terjadi pula lantaran manusia mengkonsumsi bahan-bahan makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, makanan pokok, bahkan tanaman obat. Residu tidak hanya berasal dari aplikasi langsung, dapat pula terkontaminasi melalui hembusan angin, debu, terbawa air hujan, ataupun tanah yang banyak mengandung pestisida. Dewasa ini sebagian besar tanaman buah-buahan, sayuran, makanan pokok, tanaman obat dan lainnya telah tercemar racun pestisida. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemakaian segala jenis pestisida yang hampir 100% oleh petani. Pestisida telah terbukti menimbulkan berbagai permasalahan terhadap kesehatan, merusak jaringan dan organ, sistem syaraf, teratogennisitas, efek pada fungsi reproduksi, kerusakan ginjal dan tentunya merupakan karsinogen yang kuat. Sayangnya, ternyata residu pestisida yang ada pada bahan makanan tidak bisa dihilangkan dengan perlakuan seperti pencucian dan pemasakan tetapi hanya bisa dikurangi.
Logam. Logam yang paling perlu diperhatikan antara lain adalah merkuri, timbal dan kadmium. Bahaya merkuri akut maupun kronis diakibatkan oleh penggunaan yang tidak tepat atau termakannya tersebut yang digunakan sebagai fungisida dalam pengawetan padi-padian. Efek lain terjadi karena mengkomsi hasil laut seperti ikan dan kerang yang tercemar oleh limbah. Bahaya timbal dirasakan akibat manusia terpajan pada logam ini lewat udara, air dan makanan. Makanan yang dijual dipinggir jalan dapat pula tercemar timbal. Kadmium memasuki rantai makanan melalui pencemaran tanah dan air. Penyakit itai-itai di Jepang diduga karena pajanan kronis terhadap kadmiun melalui konsumsi beras yang tercemar dalam jangka panjang. Jelasnya ketiga jenis logam ini mempunyai dampak buruk bagi kesehatan manusia baik kronis maupun akut serta merupakan agen karsinogen.
SUMBER BACAAN:
Budiyanto, MAK. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan III. UMM Press. Malang
Buletin Organis. 2006. POPs Bahan Kimia Berbahaya dalam Kehidupan Kita Sehari-hari. Edisi No. 12/Th 3/Agustus-Oktober 2006.
Ekha, Isvata. 1991. Dilema Pestisida: Tragedi Revolusi Hijau. Cetakan II. Kanisius. Yogyakarta.
FAO/WHO. 1983. Food additives. Codes Elemntarius, Vol. XIV. Rome: Food Agriculture Organization of the United Nations.
Kuyek, Devlin M. 1999. Yang Diuntungkan dari Bisnis Racun: Industri Pestisida. Yayasan Duta Awam dan Pesticide Action Network Asia and the Pacific. Solo.
Lu, Frank C. 1995. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. UI-Press. Jakarta.
Nurhayati, Sri. 2005. Stop Pestisida! Stop Pemberian Racun!. (Online). (http://www.beritabumi.or.id/index.php). Diakses 20 Desember 2006.
Quijano, Romeo dan Rengam, Sarojeni V. 1999. Awas! Pestisida Bebahaya Bagi Kesehatan. Yayasan Duta Awam dan Pesticide Action Network Asia and the Pacific. Solo.
Setiadi, Rudi dan Kuraesin, Eulis. 2006. Residu Pestisida: Racun Tersembunyi pada Makanan. Pikiran rakyat Edisi Kamis, 20 April 2006
Suara Merdeka. 2005. MSG, Membuat Tidak Pernah Kenyang. Edisi Senin, 22 Agustus 2005
Sudarmo, Subiyakto. 1988. Pestisida Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
Tjahjadi, Riza V dan Gayatri (ed). 1994. Ingatlah Bahaya Pestisida. Pesticide Action Network-Indonesia. Jakarta.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan IX. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

MOMOK YANG PALING MENAKUTKAN (bagian III)

OBESITAS YANG TAK LAGI LAMBANG KEMAKMURAN
Apakah yang dimaksud dengan obesitas dan overweight?
Obesitas dan overweight adalah istilah untuk menyatakan kondisi badan. Obesitas berarti lemak tubuh yang dapat membahayakan kesehatan, sedangkan overweight menggambarkan kelebihan dibandingkan berat badan normal.
Apakah faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya kelebihan berat badan?
Pola makan. Mengkonsumsi makanan berkalori tinggi, seperti makanan cepat saji, makanan yang dibakar dan kudapan memiliki andil dalam peningkatan berat badan. Makanan tinggi lemak biasanya tinggi kalori. Minuman bersoda, kudapan, permen dan makanan penutup dapat juga menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan. Makanan dan minuman seperti ini biasanya memiliki kandungan kalori dan gula atau garam yang tinggi.
Jarang bergerak. Orang yang jarang bergerak akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan karena mereka tidak membakar kalori melalui aktivitas fisik. Aktivitas untuk mengisi waktu luang yang tidak membuat mereka banyak bergerak, seperti menonton televisi atau bermain video game, memiliki andil pada terjadinya masalah ini.
Masalah genetik. Bila seseorang datang dari sebuah keluarga yang rata-rata anggotanya mengalami kegemukan, dia mungkin secara genetik akan mengalami kelebihan berat bada, terutama bila berada dalam lingkungan di mana makanan tinggi kalori selalu tersedia dan aktivitas fisik jarang dilakukan.
Faktor psikologis. Ada sebagian orang yang makan terlalu banyak sebagai pelampiasan bila ada masalah, terutama masalah emosi, seperti stres atau kebosanan.
Faktor keluarga/sosial. Orang tua yang bertanggung jawab untuk menyediakan makanan sehat di dapur dan meninggalkan makanan yang tidak sehat di dalam lemari. Jika sesorang dalam sebuah kelurga jarang terkontrol oleh orang tuanya maka mereka akan cenderung menuruti keinginan makannya seperti ngemil, makan gula-gula, makan makanan yang asin dan berlemak. Hal ini akan semakin diperparah oleh rasa makanan tersebut yang biasanya memang enak.
Gambar Penderita Obesitas
Benarkah obesitas dan overweight sering dikaitkan dengan kemakmuran?
Mitos tersebut sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu kala. Memang kelebihan berat badan dulu sering dikaitkan dengan kemakmuran. Namun, kemudian kelebihan berat badan lebih berkait dengan penampilan, dan akhirnya orang sadar bahwa kondisi ini terkait dengan banyak penyakit.
Apakah dampak obesitas dan overweight bagi sesorang?
Obesitas dan overweight akan mempengaruhi tiga hal yaitu kesehatan, prestasi, dan estetika
Kesehatan. Overweight dan obesitas diketahui dapat memicu beberapa penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia, meningkatkan kemungkinan penyakit kanker seperti kanker payudara, kanker indung telur, kanker usus besar dan kanker prostate. Overweight dan obesitas yang tidak ditangani secara tepat akan meningkatkan penyakit penyerta, memendeknya usia harapan hidup, serta merugikan dari sisi hilangnya produktivitas pada usia produktif. Overweight dan obesitas juga berhubungan erat dengan beberapa penyakit lain seperti artritis (radang sendi), kesulitan bernapas, gangguan oksigenasi ke otak, berhenti napas saat tidur, nyeri sendi, gangguan menstruasi, serta beberapa gangguan kesuburan.
Prestasi. Biasanya orang yang memiliki berat badan berlebih akan sulit untuk beraktivitas. Berat badan akan mempengaruhi keaktivan dan mobilitas seseorang. Kondisi ini akan menimbulkan rasa malas sehingga akhirnya akan berpengaruh kepada prestasi orang tersebut.
Estetika. Orang yang kelebihan berat badan, cenderung kesulitan dalam penampilan. Pakaian yang dipakai tentunya akan memiliki ukuran yang lebih besar. Kelebihan berat badan biasanya akan menjadi buah bibir masyarakat. Tim peneliti dari University of Liverpool yang dipimpin Dr Jason Halford menyatakan, hasil riset menunjukkan diskriminasi terhadap orang gemuk ternyata meluas sampai ke pasangannya. Hasilnya menunjukkan responden yang melihat gambar laki-laki berpasangan dengan wanita gemuk, rata-rata memberikan penilaian buruk. Laki-laki tadi digambarkan sengsara, terlalu lemah, pasif, tidak giat, depresi, tidak menarik, tidak kokoh dan sering gelisah.
Bagaimanakah cara mengukur sesorang menderita obesitas atau overweight?
Ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang menderita overweight atau obesitas adalah berdasarkan berat badan dan tinggi badan yaitu menggunakan suatu indeks berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter pangkat dua, yang disebut indeks massa tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh (IMT) yang ideal adalah 19-24 untuk perempuan dan 20-25 untuk laki-laki. Tahun 2000 WHO telah membuat klasifikasi IMT yang dianggap cocok untuk orang Asia.
Dapat juga digunakan ukuran komposisi lemak tubuh. Pengukuran lemak tubuh dapat diukur menggunakan alat berupa skin fold atau body fat analizer. Wanita dikatakan obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 25 persen berat badan, sedangkan laki-laki disebut obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20 persen berat badan.
Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, ada dua jenis penimbunan lemak. Penimbunan lemak di bagian bawah tubuh disebut bentuk ginoid dan penimbunan lemak di bagian perut disebut bentuk android-lebih dikenal obesitas abdominal/obesitas sentral. Ketiga cara itu dapat dilakukan untuk mengetahui sesorang menderita obesitas atau overweight tentunya dengan bantuan dokter, tenaga medis ataupun ahli gizi.
Umur berapakah yang rawan menderita obesitas atau overweight?
Overweight dan obesitas dapat dimulai pada usia berapa pun. Beberapa periode usia menunjukkan kemungkinan yang besar terhadap terjadinya overweight dan obesitas. Overweight atau obesitas sejak usia belia cenderung lebih berat dan berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa. Karena itu pencegahan overweight dan obesitas pada masa anak amat penting. Pada wanita dewasa, kehamilan dan menopause merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya obesitas.
Bagaimanakah cara mengobati obesitas?
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengobati obesitas dan overwight:
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan yaitu:
Pengaturan makanan atau Diet
Diet puasa
Diet puasa terdiri dari diet drastis I dan diet darastis II. Pada diet darstis I, mula-mula pediet diberikan porsi 1500 kkal perhari selama 5 hari. Selanjutnya diberikan diet 0 kkal dan hanya diberi air, kadang-kadang teh, kopi tanpa gula, disertai suplemen vitamin dan mineral dilakukan selama 2-3 minggu. Diet drastis II, mula-mula pediet diberikan makan 1500 kkal perhari selama 2-5 hari. Selanjutnya pediet diberikan 120-400 kkal perhari selama 2-3 minggu
Diet Rendah Kalori tak Seimbang
Diet rendah kalori tak seimbang terdiri dari (1) diet rendah protein, lemak, tinggi kalori, (2) diet rendah karbohidrat protein sedang, tinggi lemak dan (3) Diet rendah karbihidrat lemak sedang dan tinggi protein
Diet Rendah Kalori Seimbang.
Pada diet ini diberikan sekitar 1000-1700 kkal, protein 20-25% dari total kalori, karbohidrat 5-60% dari total kalori dan sumplemen vitamin-mineral.
Diet Rendah Kalori Seimbang dan Tinggi Seimbang
Diet ini relatif sama dengan diet rendah kalori seimbang. Hanya saja asupan seratnya ditingkatkan. Konsumsi serat yang tinggi dapat menyebabkan perut kenyang.
Modifikasi perilaku
Teknik ini merupakan terapi psikologi untuk mengurangi atau menghilangkan berbagai perilaku yang dapat menyebabkan munculnya masalah berat badan. Dengan teknik ini, pediet ditanamkan motivasi dan disiplin diri yang kuat untuk mengubah kebiasaan yang salah.
Penggunaan produk-produk pelangsing
Kelompok makanan dan minuman
Jenis ini banyak diminati karena banyak orang yang terpengaruh oleh iklan dimedia yang tiap hari mereka dapatkan. Namun efeknya ternyata tidak terlalu kelihatan bahkan cenderung merugikan secara ekonomi dan kesehatan. Pada jenis tertentu dapat menyebabkan ketosis dan penyakit lainnya.
Pengganjal perut (Bulks Fillers)
Bulks fillers ini berfungsi melapisi didnding usus yang dilalui makanan sehingga makanan yang diserap menjadi terbatas, akhirnya akan dibuang melalui tinja. Akibatnya, kalori yang masuk ke dalam tubuh terbatas. Setelah dikaji lebih jauh ternyata efektivitas penggunaan produk pelangsing tidak sebesar apa yang digembar-gemborkan, bahkan cenderung merugikan baik dari segi manfaat maupun finansial. Selanjutnya, penggunaan produk-produk pelangsing yang mempunyai efek samping negative perlu diwaspadai dan diprhatikan karena dapat merugikan kesehatan pemakai sendiri.
Obat-obatan
Ada beberpa jenis obat-obatan yang sering digunakan,
Amfetamin: obat pelangsing yang bersifat menekan nafsu makan. Efeknya tidak permanen karena jika pengobatan dihentikan, nafsu makan kembali naik. Penggunaan obat ini mempunyai efek samping seperti insomnia (susah tidur), jantung berdebar, keringat dingin, cemas, sakit kepala, mulut kering, hipertensi dan gemetar.
Diuretik: obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah sehingga meningkatkan pengeluaran urin. Pengaruhnya terhadap penurunan berat badab ternyata tidak lazim karena bukan lemak yang hilang tetapi cairan tubuh. Pengeluaran cairan tubuh justru merugikan karena elektrolit tubuh turut hilang.
Golongan penghambat pembentukan lemak: berfungsi menghambat pembentukan lemak dan menambah energi glikogen yang dapat menurunkan nafsu makan.
Golongan pembakar lemak: meningkatkan metabolisme tubuh melalui beberapa mekanisme terutama dengan merangsang saraf simpatis. Beberapa bahan yang digunakan ternyata dalam waktu yang lama dapat mengganggu sistem kardiovaskuler.
Hormon: meningkatkan metaboliseme basal tubuh sehingga dalam jangka waktu yang lama diharapkan dapat menurunkan berat badan. Efek samping penggunaan hormon adalah timbulnya masalah jantung.
Water pills: berfungsi untuk mengurangi air yang tertahan di perut. Efek samping dari obat ini sama dengan obat diuretik.
Teh Pengurus: mempunyai efek diureteik yaitu keluarnya urin berlebihan. Pemakaian dalam jangka lama dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Herbal Slimming: produk herbal slimming umumnya mengandung efek diuretik (keluarnya urin berlebihan), efek laksatif atau katartik ( memacu pengeluaran feses atau tinja), efek stimulant sekaligus appetite depressant (menyegarkan tubuh dan menekan nafsu makan), dan efek menaikkan laju katabolisme (pembongkaran zat) tubuh. Efek samping dari herbal slimming adalah risiko rusaknya ginjal.
Akupunktur
Cara ini dilakukan dengan menusukkan jarum pada bagian-bagian tertentu ke dalam tubuh. Akupunktur hanya dilakukan untuk mempermudah melakukan diet. Bekerjanya akupunktur akan lebih baik bila dikombinasikan dengan diet rendah lemak dan rendah kalori. Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan akupunktur banyak memberikan keuntungan bagi penderita obesitas.
Pembedahan
Banyak penderita obesitas dan overweight yang menempuh jalan pintas untuk menurunkan berat badan yaitu salah satunya adalah dengan pembedahan. Pembedahan dilakukan antara lain dengan memotong bagian usus halus sehingga penderita dpat melanjutkan kebiasaan makannya, tetapi jumlah yang diabsorbsi (diserap) tubuh sedikit. Cara pembedaha lain adalah dengan membuang lemak atau selulit pada bagain tubuh tertentu seperti paha dan perut. Metode lain yang diminati akhir-akhir ini karena tidak menimbulkan bekas luka adalah sedot lemak.
Sebenarnya pembedahan selalu membahayakan penderita dan lambungnya tanpa kecuali. Misalnya, terjadi komplikasi pada pembuluh darah, penyakit infeksi, hernia, arthritis, batu empedu, internal haemorrhage, dan kegagalan ginjal. Bahkan dikemuadian hari ada kemungkinan terjadi malnutrisi dan kekurangan serat yang akan menimbulkan masalah.
SUMBER BACAAN:
Djauzi, Samsuridjal. 2005. Konsultasi: Cara Menguruskan Badan. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Harmadini, Felicitas. 2005. Obesitas, Gendut yang Enggak Lucu Lagi. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Hie, Prawira Bayu. 2000. Pendekatan Kombinasi untuk Menanggulangi Kegemukan. Dalam Hidup Sehat dengan Akal Sehat: Kumpulan Artikel Kesehatan Kompas. Cetakan II. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Hussaana, Atina. 2000. Herbal Slimming, Mengatasi Kegemukan dengan Risiko Rusak Ginjal. Dalam Hidup Sehat dengan Akal Sehat: Kumpulan Artikel Kesehatan Kompas. Cetakan II. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
International Herbal Center. 2005. Bahaya kegemukan (Obesitas). (Online). (http://www.ihc-online.info/index.php?). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kids Health. 2006. Overweight and Obesity. (Online). (http://www.kidshealth.org). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas Cyber Media. 2003. Gemuk Karena Frustrasi..! (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas Cyber Media. 2003. Obesitas Bukan Lagi Tanda Kemakmuran. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas Cyber Media. 2003. UH..! Berpacaran dengan Orang Gemuk Pun Dicap Buruk!. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas Cyber Media. 2005. Lingkar Pinggang Pria Jangan di Atas 90 cm. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Kompas Cyber Media. 2005. Obesitas di Kalangan Anak-Anak Makin Meresahkan. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Mayo Clinic. 2006. Childhood Obesity. (Online). (http://www.mayoclinic.com/health/childhood-obesity/DS00698). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Nadesul, Handrawan. 2004. Umur Kita di Nomor Ikat Pinggang!. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Nadesul, Handrawan. 2004. Stop Makan Sebelum Kenyang. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Nadesul, Handrawan. 2005. Makanlah dengan "Otak", Bukan dengan Emosi!. (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Sukiman, Antan Averouse. 2006. Menurunkan Berat Badan dan Kesehatan Jantung. (Online). (http://www.sukiman.com/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Tabloid Nova. 2005. Mengapa Anak tak Boleh Gemuk? (Online). (http://www.kompas.co.id/). Diakses tanggal 20 Januari 2007.
Wirakusumah, Emma S. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Cetakan Kedua Revisi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

MOMOK YANG PALING MENAKUTKAN (bagian II)

KANKER, SI PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
Apakah yang dimaksud dengan kanker?
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Kanker berkembang melalui multi-tahap, sehingga dalam perkembangannya memerlukan waktu beberapa tahun. Kanker dikenal juga sebagai penyakit genetik, di mana sel mengalami mutasi dan menjadi tomur (akumulasi sel kanker). Penyebab mutasi disebut mutagen. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Secara normal, pertumbuhan sel-sel tubuh berjalan sesuai dengan bentuk dan fungsi setiap organ tubuh. Namun, jika pertumbuhannya sudah tidak terkendali, sel akan tumbuh secara tidak normal atau biasa disebut dengan tumor. Tumor dapat bersifat jinak (tidak berbahaya) dan ganas (membahayakan). Kanker termasuk tumor ganas.
Pada tumor jinak, sel-sel tidak menyebar ke bagian lain sehingga tidak terlalu berbahaya. Namun, jika terus tumbuh membesar ke bagian tertentu, tumor jinak akan menimbulkan masalah serius karena dapat menekan bagian atau sel-sel di sekitar organ tubuh tersebut. Pada tumor ganas, sel-selnya dapat menyebar ke daerah lain dan dapat merusak jaringan tubuh disekitarnya. Kadang-kadang sel ganas dapat merusak bagian organ lain dalam tubuh. Salah satunya dengan menyebar melalui aliran darah. Ketika mencapai organ baru, sel-sel tersebut akan membentuk tumor yang baru. Kanker bukan jenis penyakit yang dapat diobati dengan perlakuan atau obat yang sama jenisnya. Lebih dari 200 jenis kanker memerlukan perlakuan dan obat yang berbeda.
Apakah yang dimaksud dengan karsinogen?
Karsinogen adalah zat-zat yang diduga menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker. Kanker disebabkan oleh dua faktor besar yaitu hereditas dan lingkungan. Hereditas berupa penurunan sifat dari orang tua kepada anaknya. Faktor lingkungan dapat disebabkan oleh, radiasi, senyawa kimia dan virus.
Berikut contoh masing-masing jenis faktor pemicu kanker:
Senyawa Kimia
Karsinogen kimiawi dalam makanan : Aflatoxin B1, Ethionine, Nitrosamine, Cycasin, Pinang, Saccarin dan Cycylamate. Karsinogen dalam bahan yang disentuh: Asbestos, Vinyl chloride, Nikkel, Chroom, Arsen, Clorometgyl. Karnisogen yang dihirup : arang, tar, minyak, asap rokok.
Karnisogen dalam bentuk obat-obatan dan hormon : Diethyl stilbestrol,n Phenacetin dan Oral contraceptic serta banyak obat kimia sintetik cenderung bersifat karsinogen.
Faktor Fisika
Karsinogen radiasi yaitu energi radiasi apapun : matahari, x-ray (sinar-x), nuklir, radionukleide.
Virus / Oncogenic virus RNA virus : fam – retrovirus; mengaktivasi onkogen sel DNA virus : papiloma virus, adeno-virus, herpes virus
EB virus : berhubungan dengan Ca-nasopharynx
Kelemahan genetik (Hereditas)
Kanker tidak diturunkan tetapi kelemahan sel-sel tertentu atau jaringan tertentu terhadap mutasi genetik bisa diturunkan.
Merokok yang dikombinasikan dengan kebiasaan merokok diyakini oleh para ahli sebagai penyebab kanker paru-paru, kanker laring, kanker pharing, kanker lambung dan berbagai jenis kanker lainnya. Faktor lingkungan ini memiliki prosentase yang paling tinggi dalam menyebabkan kanker yaitu 80-90%.
Selai jenis di atas ada pula kanker colon-rektum, leukimia, kanker kulit, kanker prostat, kanker pancreas, kanker ovarium, kanker hati, kanker sistem syaraf, kanker lambung, kanker ginjal, kanker perut, kanker rahim dan lainnya. Kasus kanker yang dianggap sering menyerang kaum wanita adalah kanker payudara. Kanker ini ditandai dengan tumbuhnya benjolan yang menyebabkan rasa sakit pada organ tersebut. Jika dibiarkan, kanker ini akan menjalar ke seluruh tubuh. Jenis kanker lainnya yang sering menyerang kaum hawa adalah kanker leher rahim.
Bagaimana tahapan perkembangan sel kanker?
Tahapan perkembangan sel kanker dapat dilihat pada gambar di bawah:
Gambar tahapan perkembangan sel kanker
Jenis kanker apakah yang paling banyak diderita?
Secara umum kita dpat merujuk kepada Amerika yang telah maju dan memiliki data yang lengkap mengenai insiden kanker ini. Data tersebut seperti pada tabel di bawah:
Tabel Indikasi Kanker di Amerika Serikat 2002*
Jenis Kanker
Kasus Baru
Meninggal
% yang meninggal
Lung
Colon and rectum
Leukimia/lymphoma
Breast
Prostate
Pancreas
Ovary
Liver
Nervous System/eye
Stomach
Bladder
Kidney
Cervix/uterus
Oral cavity
Malignant melanoma
Sarcoma (Connective tissue)
All Other cancer
169.400
148.300
91.700
205.000
189.000
30.300
23.300
16.600
19.200
13.100
56.500
31.800
52.300
28.900
53.600
10.400
145.500
154.900
56.600
47.500
40.000
30.200
29.700
13.900
14.100
13.300
12.600
12.600
11.600
10.700
7.400
7.400
5.800
87.200
28
10
9
7
5
5
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
16
*Di Amerika Serikat tahun 2002. diperkirakan jumlah penderita baru kanker mencapai 1.284.900 dan 555.500 meninggal. Diindikasikan bahwa setengah penderita kanker meninggal.
Sumber: American cancer Society (2002).
Bagaimanakah cara mengobati kanker?
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi atau radiasi. Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal.
Cara kerja sel kanker yang terselubung menyebabkan penyakit ini sulit diobati, apalagi jika sudah mencapai stadium lanjut. Karena itu, pemeriksaan dini untuk mendeteksi sel kanker sangat penting sehingga usaha penyembuhannya tidak terlampau sulit.
Menurut Kardinan dan Taryono (2003), secara umum kanker dapat diatasi dengan tindakan-tindakan sebagai berikut ini.
Pengawasan atau Observasi (Active Surveillance)
Beberapa jenis kanker tumbuh secara lambat dan mungkin tidak menimbulkan dampak negatif bagi si penderita selama beberapa tahun. Dalam kasus ini belum diperlukan tindakan pengobatan, tetapi dokter akan memonitor pasien secara intensif sehingga jika kanker sudah mulai tumbuh dan membahayakan si pasien, dokter mulai memberi tindakan pengobatan.
Operasi (Surgery)
Operasi diperlukan untuk mengangkat tumor dari organ tubuh tertentu. Biasanya, operasi dilakukan jika kanker hanya terdapat di daerah tertentu dan belum menyebar. Pembedahan juga dilakukan pada beberapa kasus kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, hal ini tidak lazim dilakukan.
Radioterapi (Radiotherapy)
Radioterapi menggunakan energi tinggi sinar X untuk menghancurkan sel kanker. Meskipun demikian, cara ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sel-sel normal di sekitarnya. Aplikasi radioterapi ditujukan ke daerah yang terjangkit kanker. Terapi ini harus direncanakan terlebih dahulu agar hasilnya akurat.
Kemoterapi (Chemotherapy)
Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan obat antikanker (cytotoxic) untuk menghancurkan sel-sel kanker. Hingga saat ini terdapat lebih dari 50 jenis obat antikanker, baik dalam bentuk tablet, kapsul maupun dalam bentuk cairan infus. Cara kerja obat-obatan ini adalah mengalir bersama darah ke seluruh tubuh dan menghancurkan sel kanker di dalam tubuh. Kadang-kadang hanya satu jenis obat antikanker yang digunakan, tetapi tidak jarang digunakan juga kombinasi dari beberapa jenis obat antikanker.
Terapi Hormon (Hormonal Therapy)
Terapi hormon dilakukan dengan cara mengatur atau mengubah kadar hormon tertentu di dalam tubuh. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan beberapa jenis kanker tergantung dari hormon tertentu yang terdapat di dalam tubuh. Dengan mengubah atau mengatur kadar hormon di dalam tubuh maka pertumbuhan sel kanker dapat dikontrol.
Terapi Bilogis (Biological Therapy)
Terapi ini dilakukan dengan cara menggunakan bahan-bahan alami yang mampu merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan sel kanker. Bahan yang digunakan, misalnya, tanaman meniran dan kunyit putih.
Monoclonal Antibodies dan Radioaktif
Cara ini dilakukan dengan menggunakan obat yang mampu mengenali atau mengidentifikasi sel-sel tertentu didalam tubuh. Setelah berada di dalam tubuh, obat ini akan menghancurkan sel kanker. Jenis obat ini dapat digunakan secara tersendiri atau dikombinasikan dengan molekul radioaktif yang mampu memberikan radiasi langsung terhadap sel kanker.
Vaksinasi
Mengatasi kanker dengan cara vaksinasi masih dalam taraf permulaan dan masih dalam penelitian. Tujuannya adalah memvaksin orang yang sudah terkena kanker agar tidak terjangkit kembali. Vaksinasi juga dapat diberikan kepada pasien yang kembali terkena kanker setelah sebelumnya sembuh dari serangan kanker yang pertama.
9) Pengobatan Tradisional (Tradisional Teraphy)
Biasanya pengobatan ini dilakukan setelah penderita kanker mengjalani berbagai rentetan pengobatan seperti kedelapan terapi di atas. Akan tetapi ternyata tidak ada hasilnya. Penderita yang cenderung putus asa kemudian melirik ke pegobatan tradisional yang ada. Namun, hasil penelitian Jonosewo di Poliklinik Obat Tradisional, RSUD Dr. Sutomo, Surabaya, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penggunaan obat tradisional untuk meyembuhkan penyakit hanya 35%. Sementara itu, 65% sisanya menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, termasuk juga tidak ada perubahan atau kemajuan. Meskipun demikian, angka 35% ini dapat berubah menjadi lebih tinggi jika dipicu oleh faktor lain, misalnya sugesti pasien yang merasa yakin sembuh dengan obat tradisional.
BAHAN BACAAN:
Reeve, 2005. Biology: International Edition. McGraw-Hill. New York-USA
American Cancer Society. 2002. Incidence of Cancer in The United State in 2002. USA
Hartono, Andry. 1999. Terapi Nutrisi dan Herbal untuk Kanker. Majalaj Intisari. Edisi Oktober 1999
International Herbal Centre. 2006. Kanker. (Online). (http://www.ihc-online.info/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1). Diakses 30 Desember 2006
Jemal, A. 2005. Cancer Statistics. CA Cancer J Clin 2005; 55:10
Kardinan, Agus dan Taryono. 2003. Tanaman Obat Penggempur Kanker. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Khomsan, Ali. 2004. Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Grasindo. Jakarta
Lu, Frank C. 1995. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko. UI-Press. Jakarta
Mader, Sylvia S. 2004. Human Biology. Eight Edition. McGraw-Hill. New York-USA.
Suriadiredja, Aida S.D. 2006. Awas, Bahaya Kanker Kulit!. (Online). (http://indonesianow.metrotvnews.com/). Diakses 30 Desember 2006.
Wikipedia Indonesia. 2006. Kanker. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker). Diakses 5 Januari 2007
Wikipedia Indonesia. 2006. Kanker Kolon dan Rektum. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_kolon_dan_rektum). Diakses 30 Desember 2006.