Senin, 17 Desember 2007

MOMOK YANG PALING MENAKUTKAN (bagian II)

KANKER, SI PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
Apakah yang dimaksud dengan kanker?
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Kanker berkembang melalui multi-tahap, sehingga dalam perkembangannya memerlukan waktu beberapa tahun. Kanker dikenal juga sebagai penyakit genetik, di mana sel mengalami mutasi dan menjadi tomur (akumulasi sel kanker). Penyebab mutasi disebut mutagen. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Secara normal, pertumbuhan sel-sel tubuh berjalan sesuai dengan bentuk dan fungsi setiap organ tubuh. Namun, jika pertumbuhannya sudah tidak terkendali, sel akan tumbuh secara tidak normal atau biasa disebut dengan tumor. Tumor dapat bersifat jinak (tidak berbahaya) dan ganas (membahayakan). Kanker termasuk tumor ganas.
Pada tumor jinak, sel-sel tidak menyebar ke bagian lain sehingga tidak terlalu berbahaya. Namun, jika terus tumbuh membesar ke bagian tertentu, tumor jinak akan menimbulkan masalah serius karena dapat menekan bagian atau sel-sel di sekitar organ tubuh tersebut. Pada tumor ganas, sel-selnya dapat menyebar ke daerah lain dan dapat merusak jaringan tubuh disekitarnya. Kadang-kadang sel ganas dapat merusak bagian organ lain dalam tubuh. Salah satunya dengan menyebar melalui aliran darah. Ketika mencapai organ baru, sel-sel tersebut akan membentuk tumor yang baru. Kanker bukan jenis penyakit yang dapat diobati dengan perlakuan atau obat yang sama jenisnya. Lebih dari 200 jenis kanker memerlukan perlakuan dan obat yang berbeda.
Apakah yang dimaksud dengan karsinogen?
Karsinogen adalah zat-zat yang diduga menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker. Kanker disebabkan oleh dua faktor besar yaitu hereditas dan lingkungan. Hereditas berupa penurunan sifat dari orang tua kepada anaknya. Faktor lingkungan dapat disebabkan oleh, radiasi, senyawa kimia dan virus.
Berikut contoh masing-masing jenis faktor pemicu kanker:
Senyawa Kimia
Karsinogen kimiawi dalam makanan : Aflatoxin B1, Ethionine, Nitrosamine, Cycasin, Pinang, Saccarin dan Cycylamate. Karsinogen dalam bahan yang disentuh: Asbestos, Vinyl chloride, Nikkel, Chroom, Arsen, Clorometgyl. Karnisogen yang dihirup : arang, tar, minyak, asap rokok.
Karnisogen dalam bentuk obat-obatan dan hormon : Diethyl stilbestrol,n Phenacetin dan Oral contraceptic serta banyak obat kimia sintetik cenderung bersifat karsinogen.
Faktor Fisika
Karsinogen radiasi yaitu energi radiasi apapun : matahari, x-ray (sinar-x), nuklir, radionukleide.
Virus / Oncogenic virus RNA virus : fam – retrovirus; mengaktivasi onkogen sel DNA virus : papiloma virus, adeno-virus, herpes virus
EB virus : berhubungan dengan Ca-nasopharynx
Kelemahan genetik (Hereditas)
Kanker tidak diturunkan tetapi kelemahan sel-sel tertentu atau jaringan tertentu terhadap mutasi genetik bisa diturunkan.
Merokok yang dikombinasikan dengan kebiasaan merokok diyakini oleh para ahli sebagai penyebab kanker paru-paru, kanker laring, kanker pharing, kanker lambung dan berbagai jenis kanker lainnya. Faktor lingkungan ini memiliki prosentase yang paling tinggi dalam menyebabkan kanker yaitu 80-90%.
Selai jenis di atas ada pula kanker colon-rektum, leukimia, kanker kulit, kanker prostat, kanker pancreas, kanker ovarium, kanker hati, kanker sistem syaraf, kanker lambung, kanker ginjal, kanker perut, kanker rahim dan lainnya. Kasus kanker yang dianggap sering menyerang kaum wanita adalah kanker payudara. Kanker ini ditandai dengan tumbuhnya benjolan yang menyebabkan rasa sakit pada organ tersebut. Jika dibiarkan, kanker ini akan menjalar ke seluruh tubuh. Jenis kanker lainnya yang sering menyerang kaum hawa adalah kanker leher rahim.
Bagaimana tahapan perkembangan sel kanker?
Tahapan perkembangan sel kanker dapat dilihat pada gambar di bawah:
Gambar tahapan perkembangan sel kanker
Jenis kanker apakah yang paling banyak diderita?
Secara umum kita dpat merujuk kepada Amerika yang telah maju dan memiliki data yang lengkap mengenai insiden kanker ini. Data tersebut seperti pada tabel di bawah:
Tabel Indikasi Kanker di Amerika Serikat 2002*
Jenis Kanker
Kasus Baru
Meninggal
% yang meninggal
Lung
Colon and rectum
Leukimia/lymphoma
Breast
Prostate
Pancreas
Ovary
Liver
Nervous System/eye
Stomach
Bladder
Kidney
Cervix/uterus
Oral cavity
Malignant melanoma
Sarcoma (Connective tissue)
All Other cancer
169.400
148.300
91.700
205.000
189.000
30.300
23.300
16.600
19.200
13.100
56.500
31.800
52.300
28.900
53.600
10.400
145.500
154.900
56.600
47.500
40.000
30.200
29.700
13.900
14.100
13.300
12.600
12.600
11.600
10.700
7.400
7.400
5.800
87.200
28
10
9
7
5
5
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
16
*Di Amerika Serikat tahun 2002. diperkirakan jumlah penderita baru kanker mencapai 1.284.900 dan 555.500 meninggal. Diindikasikan bahwa setengah penderita kanker meninggal.
Sumber: American cancer Society (2002).
Bagaimanakah cara mengobati kanker?
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi atau radiasi. Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal.
Cara kerja sel kanker yang terselubung menyebabkan penyakit ini sulit diobati, apalagi jika sudah mencapai stadium lanjut. Karena itu, pemeriksaan dini untuk mendeteksi sel kanker sangat penting sehingga usaha penyembuhannya tidak terlampau sulit.
Menurut Kardinan dan Taryono (2003), secara umum kanker dapat diatasi dengan tindakan-tindakan sebagai berikut ini.
Pengawasan atau Observasi (Active Surveillance)
Beberapa jenis kanker tumbuh secara lambat dan mungkin tidak menimbulkan dampak negatif bagi si penderita selama beberapa tahun. Dalam kasus ini belum diperlukan tindakan pengobatan, tetapi dokter akan memonitor pasien secara intensif sehingga jika kanker sudah mulai tumbuh dan membahayakan si pasien, dokter mulai memberi tindakan pengobatan.
Operasi (Surgery)
Operasi diperlukan untuk mengangkat tumor dari organ tubuh tertentu. Biasanya, operasi dilakukan jika kanker hanya terdapat di daerah tertentu dan belum menyebar. Pembedahan juga dilakukan pada beberapa kasus kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, hal ini tidak lazim dilakukan.
Radioterapi (Radiotherapy)
Radioterapi menggunakan energi tinggi sinar X untuk menghancurkan sel kanker. Meskipun demikian, cara ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sel-sel normal di sekitarnya. Aplikasi radioterapi ditujukan ke daerah yang terjangkit kanker. Terapi ini harus direncanakan terlebih dahulu agar hasilnya akurat.
Kemoterapi (Chemotherapy)
Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan obat antikanker (cytotoxic) untuk menghancurkan sel-sel kanker. Hingga saat ini terdapat lebih dari 50 jenis obat antikanker, baik dalam bentuk tablet, kapsul maupun dalam bentuk cairan infus. Cara kerja obat-obatan ini adalah mengalir bersama darah ke seluruh tubuh dan menghancurkan sel kanker di dalam tubuh. Kadang-kadang hanya satu jenis obat antikanker yang digunakan, tetapi tidak jarang digunakan juga kombinasi dari beberapa jenis obat antikanker.
Terapi Hormon (Hormonal Therapy)
Terapi hormon dilakukan dengan cara mengatur atau mengubah kadar hormon tertentu di dalam tubuh. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan beberapa jenis kanker tergantung dari hormon tertentu yang terdapat di dalam tubuh. Dengan mengubah atau mengatur kadar hormon di dalam tubuh maka pertumbuhan sel kanker dapat dikontrol.
Terapi Bilogis (Biological Therapy)
Terapi ini dilakukan dengan cara menggunakan bahan-bahan alami yang mampu merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan sel kanker. Bahan yang digunakan, misalnya, tanaman meniran dan kunyit putih.
Monoclonal Antibodies dan Radioaktif
Cara ini dilakukan dengan menggunakan obat yang mampu mengenali atau mengidentifikasi sel-sel tertentu didalam tubuh. Setelah berada di dalam tubuh, obat ini akan menghancurkan sel kanker. Jenis obat ini dapat digunakan secara tersendiri atau dikombinasikan dengan molekul radioaktif yang mampu memberikan radiasi langsung terhadap sel kanker.
Vaksinasi
Mengatasi kanker dengan cara vaksinasi masih dalam taraf permulaan dan masih dalam penelitian. Tujuannya adalah memvaksin orang yang sudah terkena kanker agar tidak terjangkit kembali. Vaksinasi juga dapat diberikan kepada pasien yang kembali terkena kanker setelah sebelumnya sembuh dari serangan kanker yang pertama.
9) Pengobatan Tradisional (Tradisional Teraphy)
Biasanya pengobatan ini dilakukan setelah penderita kanker mengjalani berbagai rentetan pengobatan seperti kedelapan terapi di atas. Akan tetapi ternyata tidak ada hasilnya. Penderita yang cenderung putus asa kemudian melirik ke pegobatan tradisional yang ada. Namun, hasil penelitian Jonosewo di Poliklinik Obat Tradisional, RSUD Dr. Sutomo, Surabaya, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penggunaan obat tradisional untuk meyembuhkan penyakit hanya 35%. Sementara itu, 65% sisanya menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, termasuk juga tidak ada perubahan atau kemajuan. Meskipun demikian, angka 35% ini dapat berubah menjadi lebih tinggi jika dipicu oleh faktor lain, misalnya sugesti pasien yang merasa yakin sembuh dengan obat tradisional.
BAHAN BACAAN:
Reeve, 2005. Biology: International Edition. McGraw-Hill. New York-USA
American Cancer Society. 2002. Incidence of Cancer in The United State in 2002. USA
Hartono, Andry. 1999. Terapi Nutrisi dan Herbal untuk Kanker. Majalaj Intisari. Edisi Oktober 1999
International Herbal Centre. 2006. Kanker. (Online). (http://www.ihc-online.info/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1). Diakses 30 Desember 2006
Jemal, A. 2005. Cancer Statistics. CA Cancer J Clin 2005; 55:10
Kardinan, Agus dan Taryono. 2003. Tanaman Obat Penggempur Kanker. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Khomsan, Ali. 2004. Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Grasindo. Jakarta
Lu, Frank C. 1995. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko. UI-Press. Jakarta
Mader, Sylvia S. 2004. Human Biology. Eight Edition. McGraw-Hill. New York-USA.
Suriadiredja, Aida S.D. 2006. Awas, Bahaya Kanker Kulit!. (Online). (http://indonesianow.metrotvnews.com/). Diakses 30 Desember 2006.
Wikipedia Indonesia. 2006. Kanker. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker). Diakses 5 Januari 2007
Wikipedia Indonesia. 2006. Kanker Kolon dan Rektum. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_kolon_dan_rektum). Diakses 30 Desember 2006.

Tidak ada komentar: